![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi72yUBd83Y5y_4EUd0nmU3r2n52BWPCcBhT2eb-Y-XSXh8Y1ElfAUPKyq_qchrzCex6BogVFWuHlaKVihHpcH_glvZaOyyAUGEIAwaA79IWmCLtXb-XlU-AzjKPa64eglec0QL8wrxlg9w/s1600/89813872_l.jpg)
Kegiatan melibatkan peserta dari civitas akademika IAIN Ambon, BEM se-Kota Ambon, OKP dan Pengurus OSIS se-Kota Ambon, dan menghadirkan pemateri dari Majelis Kebangsaan Panji Nusantara (MKPN) Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Tokoh Budayawan Maluku Dr Abidin Wakanno.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy, saat membuka acara ini menyampaikan rasa penghargaan kepada BEM IAIN Ambon, yang sudah melakukan Seminar Kebangsaan, untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di daerah ini. Alasannya, pemuda dan masyarakat di daerah ini, seolah sudah mulai lupa terhadap nilai Pancasila, yang sesungguhnya menjadi falsafah kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia. Kata dia, Pancasila harus diberikan porsi yang lebih, untuk kepelbagaian pemahaman generasi muda, sehingga rasa lupa terhadap lima dasar Pancasila dapat segera dikembalikan. Ia juga berharap, lewat kegiatan ini, para peserta dapat menimba ilmu untuk membekali mereka agar lebih memahami Pancasila, selaku ideologi bangsa.
Tak beda jauh dari Walikota Ambon, Rektor IAIN Ambon Dr Hasbollah Toisuta, ketika di podium sambutan menegaskan, kegiatan seminar, diskusi dan dialog tentang menghidupkan Ideologi Pancasila perlu ditingkatkan. Alasannya, lima sila yang terkandung di dalam Pancasila, sudah mulai hilang dari kaum intelektual terutama mahasiswa dan pelajar. Ia bahkan mengusulkan, agar sistem kependidikan dievaluasi ulang, dengan memberikan ruang yang besar kepada pendidikan ke-Pancasila-an. Rasa kegilisah terhadap raibnya nilai-nilai Pancasila dari generasi muda ini, kata dia, harus segera diselamatkan.
Menurut dia, hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga peneliti di bangsa, mengungkapkan kalau nilai Pancasila sudah mulai terkikis dari kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Hal ini perlu dikhawatirkan, sehingga dapat segera dilakukan evaluasi untuk mengembalikan nilai Pancasila kepada kaum intelektual muda, seperti mahasiswa maupun pelajar, dan dibumikan kembali secara kaffah di lingkungan kehidupan warga. Justru, lewat ideologi Pancasila, masyarakat Indonesia dikenal sebagai warga yang berbudi dan beradab. Ketika nilai Pancasila sudah mulai tenggelam dari kehidupan warga, maka bangsa akan elong dari budaya dan keagamaannya, seperti yang kian menjadi akhir-akhir ini.
Tak tertinggal, Presiden Mahasiwa IAIN Ambon Mustamar Rumatiga, ikut menegaskan, kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan kondisi bangsa dan generasi muda kekinian, yang sudah mulai melupakan nilai pada Lima Sila Pancasila. "Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kesan Rumatiga. (***)
http://www.iainambon.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=56:pancasila&catid=1:rektorat