![]() |
LDK IAIN Ambon |
Lintas-Banyak kita temukan di tengah masyarakat, stigma yang melekat pada seseorang yang berpegang teguh kepada ajaran Nabi, dituduh sebagai teroris. Karena memelihara jenggot, memakai celana di atas mata kaki, atau memakai cadar bagi wanita. Hal ini tidak lain terjadi karena sudah semakin jauhnya seseorang dari ajaran agamanya. Hal ini diungkapkan lansung oleh Muammad Abdulah Tuasikal, penulis buku "mengikuti Ajaran Nabi bukanlah Teroris" Edisi revisi , saat memberikan materi di kegiatan Bedah buku yang digagas oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Izzah IAIN Ambon (07/02/2015).kegiatan yang bertemakan "mengamalkan ajaran nabi Muhammad SAW Bukanlah Teroris" itu dilaksanakan di Aula Institut Agama islam Negeri (IAIN) Ambon. kegiatan tersebut terlaksna karena adanya hasil kerja sama Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon Dengan LDK Al-Izzah IAIN Ambon.
Ketua Team work Zulkifli, dalam dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini terlaksana karena adanya dukungan dari berbagai pihak, diantaranya Pondok pesantren Al-Anshor Ambon. tujuan terselenggaranya kegiatan ini untuk mencerahkan para pemikir-pemikir muda yang telah salah kaprah hingga stigma-stigma teroris itu melekat.
"Menjadi seorang muslim yang Kaffah kadang dinilai terlalu berlebihan, padahal itu sebuah kewajiban untuk kita sebagai muslim, pasrahkan diri hanya pada Allah, pemikiran berlebihan dari teman-teman mahsiswa maupun masyarakat luas inilah yang mendorong semangat kami team work untuk mensukseskan kegiatan ini" Tutur Zul.
Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan keislaman kepada kita sehingga stigma ini bisa hilang dengan sendirinya melalui ilmu yang didapat pada kegiatan tersebut.
Wakil Dekan III Fakultas Syariah & Ekonomi Islam, Muhammad M.Hum saat membuka acara tersebut memberikan apresiasi penuh kepada Lembaga Dakwah Kampus serta ucapan terimaksih kepada Pondok pesantern Al Anshor akan terselenggaranya kegiatan ini. "Maraknya paham-paham keagamaan yang keras serta kurang memiliki daya kearifan lokal semakin menegaskan pentingnya untuk membangkitkan kesadaran para kaum muda melalui kegiatan-kegiatan seperti ini" tutur Muhammad.
Kegiatan yang berlangsung selama empat jam lebih tersebut di hadiri Puluhan mahasiswa dan delegasi santri dari pondok pesanteren al anshor serta para aktivis Dakwah dari berbagai Kampus di Kota Ambon. n.Ikhsan
Ketua Team work Zulkifli, dalam dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini terlaksana karena adanya dukungan dari berbagai pihak, diantaranya Pondok pesantren Al-Anshor Ambon. tujuan terselenggaranya kegiatan ini untuk mencerahkan para pemikir-pemikir muda yang telah salah kaprah hingga stigma-stigma teroris itu melekat.
"Menjadi seorang muslim yang Kaffah kadang dinilai terlalu berlebihan, padahal itu sebuah kewajiban untuk kita sebagai muslim, pasrahkan diri hanya pada Allah, pemikiran berlebihan dari teman-teman mahsiswa maupun masyarakat luas inilah yang mendorong semangat kami team work untuk mensukseskan kegiatan ini" Tutur Zul.
Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan keislaman kepada kita sehingga stigma ini bisa hilang dengan sendirinya melalui ilmu yang didapat pada kegiatan tersebut.
Wakil Dekan III Fakultas Syariah & Ekonomi Islam, Muhammad M.Hum saat membuka acara tersebut memberikan apresiasi penuh kepada Lembaga Dakwah Kampus serta ucapan terimaksih kepada Pondok pesantern Al Anshor akan terselenggaranya kegiatan ini. "Maraknya paham-paham keagamaan yang keras serta kurang memiliki daya kearifan lokal semakin menegaskan pentingnya untuk membangkitkan kesadaran para kaum muda melalui kegiatan-kegiatan seperti ini" tutur Muhammad.
Kegiatan yang berlangsung selama empat jam lebih tersebut di hadiri Puluhan mahasiswa dan delegasi santri dari pondok pesanteren al anshor serta para aktivis Dakwah dari berbagai Kampus di Kota Ambon. n.Ikhsan
![]() |
Sampul Buku |
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kata mu Sobat Lintas,
salam ...