Asalamualaikum Wr..wb..
Salam Sahabat Lintas !! bagaiamana kabar? semoga kita masih di berikan Nikmat dari sang pemilik nikmat itu sendiri, yakni Allah Swt. patut kit syukuri nikmati yang diberikan berupa nikmat kesehatan dan nikmat keimanan insya Allah . Amin
Salam Sahabat Lintas !! bagaiamana kabar? semoga kita masih di berikan Nikmat dari sang pemilik nikmat itu sendiri, yakni Allah Swt. patut kit syukuri nikmati yang diberikan berupa nikmat kesehatan dan nikmat keimanan insya Allah . Amin
"Memang dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa jodoh, rejeki dan mati ada di
tangan Tuhan, namun bukan berarti kita tak boleh/perlu berusaha untuk meraih
keinginan kita baik dalam mencari rejeki, mencari jodoh ataupun berusaha untuk
berobat di kala kita sakit".
Jodoh, rejeki atau pun kematian di tangan Tuhan, maksudnya: bahwa Allah-lah
sebenarnya yang menentukan, bukan diri kita. Kita diwajibkan untuk selalu
berusaha dan Allah yang menentukan keberhasilan usaha kita. Segala keberhasilan
yang kita peroleh bukan semata-mata usaha kita, tapi merupakan rahmat Allah,
makanya kita diharuskan untuk selalu bersyukur dengan keberhasilan yang telah
kita peroleh, kita tidak bisa merasa sombong dengan apa yang telah kita capai
hanya karena kita telah berusaha untuk itu, sebab sering kali kita sudah
berusaha maksimal untuk menggapai apa yang kita inginkan namun kita kurang
beruntung, itu semata-mata karena Allah belum menghendaki dan kita harus percaya
bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha kita begitu saja. Allah pasti akan
memberikan balasan-Nya, sehingga kita tidak mudah untuk putus asa di saat tidak
mendapatkan apa yang kita inginkan.
Begitu juga dengan jodoh, kalau Kita senang kepada seseorang dan ingin agar dia bisa menjadi isteri Kita, tentunya Kita harus berusaha sekuat tenaga ke arah itu, namun dengan cara cara yang diperbolehkan menurut agama kita, kalau memang dia merupakan jodoh Kita insya Allah akan lapang jalan untuk itu, "al kullu muyassarun lima khuliqo lahu", segala sesuatu akan dimudahkan jalan menuju apa yang dia diciptakan untuknya, kalau pun Kita sudah berusaha namun belum mendapatkannya, yakinlah itu memang yang dikehendaki Oleh Allah dan isnya Allah akan diberikan ganti yang lebih baik, kadang kadang kita juga salah dalam berdo'a, kita ngotot minta agar si A atau si B menjadi istri kita, padahal itu belum tentu baik bagi kita nantinya, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, minta lah.. Yaa Allah kalau memang si A atau si B baik bagi saya, keluarga saya dan agama maka dekatkanlah kami, kalau memang tidak, berilah saya pengganti yang lebih baik.
Jadi kira kira dalam masalah apapun kita di tuntut untuk berusaha semaksimal mungkin, kita tidak bisa mengharapkan hujan emas dari langit. "assama laa thumthiru dzahaban" kata pepatah Arab "langit tidak akan menurunkan hujan emas", dan Allah tidak akan memberikan rejeki kepada seorang pemalas, walaupun Allah mampu. Bukankah burung pun untuk mendapatkan makanannya dia harus keluar dari sangkarnya?
Begitulah kira kira dalam memahami pesan hadits ataupun ayat al-Qur'an dalam masalah rejeki, jodoh dan kematian.
Semoga membantu Sahabat . Wallahu a'lam bissowab.
Wassalam
Begitu juga dengan jodoh, kalau Kita senang kepada seseorang dan ingin agar dia bisa menjadi isteri Kita, tentunya Kita harus berusaha sekuat tenaga ke arah itu, namun dengan cara cara yang diperbolehkan menurut agama kita, kalau memang dia merupakan jodoh Kita insya Allah akan lapang jalan untuk itu, "al kullu muyassarun lima khuliqo lahu", segala sesuatu akan dimudahkan jalan menuju apa yang dia diciptakan untuknya, kalau pun Kita sudah berusaha namun belum mendapatkannya, yakinlah itu memang yang dikehendaki Oleh Allah dan isnya Allah akan diberikan ganti yang lebih baik, kadang kadang kita juga salah dalam berdo'a, kita ngotot minta agar si A atau si B menjadi istri kita, padahal itu belum tentu baik bagi kita nantinya, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, minta lah.. Yaa Allah kalau memang si A atau si B baik bagi saya, keluarga saya dan agama maka dekatkanlah kami, kalau memang tidak, berilah saya pengganti yang lebih baik.
Jadi kira kira dalam masalah apapun kita di tuntut untuk berusaha semaksimal mungkin, kita tidak bisa mengharapkan hujan emas dari langit. "assama laa thumthiru dzahaban" kata pepatah Arab "langit tidak akan menurunkan hujan emas", dan Allah tidak akan memberikan rejeki kepada seorang pemalas, walaupun Allah mampu. Bukankah burung pun untuk mendapatkan makanannya dia harus keluar dari sangkarnya?
Begitulah kira kira dalam memahami pesan hadits ataupun ayat al-Qur'an dalam masalah rejeki, jodoh dan kematian.
Semoga membantu Sahabat . Wallahu a'lam bissowab.
Wassalam
n. Fahrul Kaisuku
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kata mu Sobat Lintas,
salam ...