![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9JAm1Dz6p5y18KCR0Q7vVI9qhx4Mwa3CC_8g0cs0PFxM0-BnTNvXJTyeiJZRNaZdvm_hyjvhr070PeRi1VnAZ0RyUySGUC3XXfdCXJ90Sa1L-nFngUsSyQX-D0rw1wvVlMaKVapkPqCsp/s1600/index.jpg)
Di bawah pepohonan sudut lapangan itu, nampak enam orang perempuan berkerudung yang sibuk manata buku-buku bacaan di atas sebuah tikar berukuran 1x1 m. Mata para pengunjung terlihat memplototi gadis-gadis berkerudung tersebut. Mereka akrab dengan siapapun. Bukan karena mencari sensasi. Mereka rela membawa tumpukan buku koleksi yang mereka miliki untuk dipajang kepada pembaca. Gratis. "Buku ini dijual atau tidak?", tanya seorang gadis . "Seng (tidak) dijual. Nona (gadis), baca gratis," jawab gadis berkerudung tersebut.
Nampaknya gadis-gadis berkurudung itu sedang melakukan kegiatan membaca bersama secara gratis (Taman baca) di lapangan Merdeka Kota Ambon, Minggu (23/11).Gadis -gasi berkerudung tersebut tergabung dalam komunitas berjuluk Agen Smesta. Komunitas berdiri belum lama ini bertujuan untuk mengajak pemuda Kota Ambon agar lebih giat membaca.
Yuni (25) yang tergabung di komunitas itu menyatakan Agen Semesta terbentuk untuk meningkatkan minat baca pemuda Kota Ambon yang sekarang ini, masi minim membaca. Melihat kondisi ini, ia bersama rekanya yang memiliki hobi membaca, berkeinginan membuka lapak buku (Taman baca) yang diberentungkan untuk umum. "Kami hadir untuk menyarankan mulai dari sekarang pemuda agar sedikit demi sedikit meningkatkan minat baca kita," kata perempuan berkacamata itu.
Yuni menjelaskan terbentuknya Agen Smesta berawal dari obrolan akun media sosial Facebook bersama rekan-rekanya yang prihatin dengan kondisi pemuda Kota Ambon Minim membaca. Dari obrolan itu, mereka berkeinginan koleksi buku yang mereka miliki bisa bermanfat bagi masyarakat. Dari hasil di obrolan itu, munculah ide untuk membuka lapak buku, untuk di baca secara gratis oleh masyarakat.
"Kegiatan baca gratis ini merupakan yang pertama. Buku-buku yang kami pajang,merupakan buku non fiksi dan fiksi," kata sarjana perguruan tinggi Kota Ambon itu.
Ia mengatakan jangka pendek untuk pengembangan lapak buku baca gratis ini, akan dilakukan sebulan sekali. Sedangkan kedepan ia bersama rekan-rekanya berkeinginan mempunyai bangunan lapak buku yang tetap, guna pengujung bisa menikmati rasa nyaman saat membaca buku. Selain itu, dengan memilki bangunan yang tetap kegiatan seperti beda buku akan rutin dilakukan."Saya berharap pemuda agar lebih giat membaca demi meningkatkan minat baca di kota Ambon," harap dia ***
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kata mu Sobat Lintas,
salam ...