LINTAS - Melihat banyaknya anak-anak jalanan di Kota Ambon yang tidak menempuh pendidikan karena kertebatasan ekonomi, mengetuk hati Arif Rumbou dan beberapa rekannya untuk membentuk komunitas bernama Sekolah Jalanan. Alhasil sejak dibentuk September lalu, komunitas ini memberikan proses pendidikan kepada 30 anak kurang mampu.
Komunitas Sekolah Jalanan terbentuk dari gagasan sekolompok mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Maluku, diantaranya Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Universitas Darusalam dan Universitas Pattimura (Unpatti) dengan tujuan untuk membina, mendidik, anak-anak yang kesehariannya hidup di jalanan
Tak seperti dengan sekolah- sekolah lainya, memiliki infasturuktur yang memadai. Demi memberikan pendidikan kepada anak-anak itu, Komunitas tersebut memanfaatkan trotoar di sekitar jalan Pantai Losari Kota Ambon sebagai tempat proses belajar mengajar, tak jarang asap dari kendaraan roda dua dan empat menghampiri mereka. Kondisi itu tak mengurangi semangat anak- anak itu. Kecerian selalu terlihat dari wajah kusam anak kurang mampu tersebut untuk mengikuti proses belajar tersebut.
"Sebagian siswa yang diajar oleh komunitas ini berstatus, SMP, SD. Karena keterbatasan biaya sehinga mereka tidak melanjutkan sekolah, akibatnya mereka membantu orang tua dengan menjual tas kresek (red - kantung plastik). Orang tua mereka sangat bersyukur dengan hadirnya komunitas ini" Ujar Arif Rombou saat di temui Lintas IAIN Ambon usai mengajar kepada anak-anak itu. Mingu (16/11).
Menurut Rumbou, pendidikan sangat penting bagi regenerasi penerus bangsa, karena dengan pendidikanlah bisa menjadikan generasi muda dapat mengenal jati diri bangsa. Lanjut dia apa yang terjadi kepada puluhan anak itu merupakan potret pendidikan Indonesia yang memperihantikan. Sekolah gratis yang dicanangkan pemerintah, hanya menjadi program politik. Dimana masi banyak-banyak anak yang tidak menempuh pendidikan karna keterbatasan ekonomi. "Kami hadir untuk merubah kehidupan anak jalanan agar kedepannya lebih baik lagi, kemudian dapat mewarnai negeri ini dan membanggakan kedua orang tua, maupun bangsa Indonesia," ujarnya
Ia mengharapkan pemerintah mengutamakan penyiapan lokasi serta anggaran untuk menyeratakan pembangunan lembaga pendidikan di kota maupun desa terpencil, yang hingga dewasa ini masi minim sarana maupun pra-sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama di Maluku."Saya berharap pemerintah agar turun kejalan melihat anak-anak kurang mampu untuk di berikan pendidikan yang layak," harap dia***
Komunitas Sekolah Jalanan terbentuk dari gagasan sekolompok mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Maluku, diantaranya Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Universitas Darusalam dan Universitas Pattimura (Unpatti) dengan tujuan untuk membina, mendidik, anak-anak yang kesehariannya hidup di jalanan
Tak seperti dengan sekolah- sekolah lainya, memiliki infasturuktur yang memadai. Demi memberikan pendidikan kepada anak-anak itu, Komunitas tersebut memanfaatkan trotoar di sekitar jalan Pantai Losari Kota Ambon sebagai tempat proses belajar mengajar, tak jarang asap dari kendaraan roda dua dan empat menghampiri mereka. Kondisi itu tak mengurangi semangat anak- anak itu. Kecerian selalu terlihat dari wajah kusam anak kurang mampu tersebut untuk mengikuti proses belajar tersebut.
"Sebagian siswa yang diajar oleh komunitas ini berstatus, SMP, SD. Karena keterbatasan biaya sehinga mereka tidak melanjutkan sekolah, akibatnya mereka membantu orang tua dengan menjual tas kresek (red - kantung plastik). Orang tua mereka sangat bersyukur dengan hadirnya komunitas ini" Ujar Arif Rombou saat di temui Lintas IAIN Ambon usai mengajar kepada anak-anak itu. Mingu (16/11).
Menurut Rumbou, pendidikan sangat penting bagi regenerasi penerus bangsa, karena dengan pendidikanlah bisa menjadikan generasi muda dapat mengenal jati diri bangsa. Lanjut dia apa yang terjadi kepada puluhan anak itu merupakan potret pendidikan Indonesia yang memperihantikan. Sekolah gratis yang dicanangkan pemerintah, hanya menjadi program politik. Dimana masi banyak-banyak anak yang tidak menempuh pendidikan karna keterbatasan ekonomi. "Kami hadir untuk merubah kehidupan anak jalanan agar kedepannya lebih baik lagi, kemudian dapat mewarnai negeri ini dan membanggakan kedua orang tua, maupun bangsa Indonesia," ujarnya
Ia mengharapkan pemerintah mengutamakan penyiapan lokasi serta anggaran untuk menyeratakan pembangunan lembaga pendidikan di kota maupun desa terpencil, yang hingga dewasa ini masi minim sarana maupun pra-sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama di Maluku."Saya berharap pemerintah agar turun kejalan melihat anak-anak kurang mampu untuk di berikan pendidikan yang layak," harap dia***
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kata mu Sobat Lintas,
salam ...