Mubes digelar untuk mengevaluasi
kepengurusan, menilai, dan sekaligus memilih Komandan KSR-PMI Unit IAIN Ambon
baru, periode 2014-2015.
Mubes bertemakan, 'Melahirkan
pemimpin yang kreaktif, dinamis, bermoral, serta perpegang teguh terhadap tujuh
prinsif gerakan palang merah', dibuka Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas SEI IAIN Ambon, Muhamat, M.Hum, mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama IAIN Ambon, Dr Ismail Rumadan.
Muhamat, dalam sambutannya menandaskan, Mubes KSR-PMI Unit IAIN Ambon, dapat
dilakukan secara musyawarah untuk mufakat, tanpa harus berbeda pendapat, yang
melahirkan pertikaian. Tujuh prinsif gerakan kepalangmerahan, kata dia, harus
dijelma dalam gerakan seluruh anggota PMI IAIN Ambon. "Kemanusiaan,
Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, dan Kesatuan". Sehingga,
dari musyawarah ini dapat melahirkan pemimpin KSR IAIN Ambon, yang cerdas dan berbudi.
Memiliki karakter dan moral sebagaimana diharapkan IAIN Ambon.
Ia mengakui, mahasiswa yang
berproses di UKM KSR, tidak akan terlepas dari kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
Untuk itu, anggota KSR sepatutnya menjunjung tinggi nilai dasar gerakan palang
merah, dan bulan sabit merah internasional. Ke depan, ia berharap, KSR IAIN
Ambon mampu melakukan sesuatu yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Sebut saja,
melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa donor darah, sunatan massal, atau
boleh jadi, berkoordinasi dengan pihak Dinkes dan Rumah Sakit, untuk melaksakan
pengobatan gratis. "Semua kegiatan kemanusiaan ini dapat dilakukan oleh
anggota dan pengurus KSR-IAIN Ambon," ujar dia.
Menurut dia, orang yang dipilih
menjadi Komandan KSR-PMI Unit IAIN Ambon ke depan nanti, harus memiliki jiwa
dan moral yang baik. Ketika pemimpin KSR memiliki karakter bermoral yang baik,
dan mampu diterima seluruh anggota KSR, maka pintu perubahan akan terbuka
lebar. Tentunya, apa yang akan dilakukan oleh IAIN Ambon, juga harus seirama
dengan pembangunan yang digadang oleh IAIN Ambon, sebagai institusi yang
menaungi KSR Unit.
Ia juga meminta kepada anggota dan
Pengurus KSR-IAIN Ambon memilih pimpinannya, yang bukan hanya menguasai tujuh
prinsif gerakan palang merah, tapi, lebih penting juga harus menguasai
al-Quran, dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang ada di dalam al-Quran itu.
Karena, mahasiswa IAIN Ambon harus berjirikan Islam, sebagaimana diajarkan
dalam al-Quran, dan as-Sunnah. "Anggota KSR harus menjujung tinggi prinsip-prinsip
kepalang merahan, dengan landasi ajaran al-Quran pada setiap kegiatan
kemanusiaan, dan selalu menjaga sikap moral di manapun kalian berada,"
pesan dia.
Pada kesempatan ini, ia mengajak
pengurus KSR-IAIN Ambon, agar berkoordinasi dengan pihak lembaga, agar ke depan
KSR IAIN Ambon dapat difasilitasi dengan kendaraan ambulans, ataupun juga
apotik. Mengingat, mahasiswa IAIN Ambon semakin peningkatan dalam jumlah.
Artinya, pelayanan juga harus dilakukan optimal oleh seluruh UKM, termasuk
KSR-IAIN Ambon.
Sementara Komandan KSR-IAIN Ambon,
Umi Kalsum Latupono, dalam sambutannya, berharap agar musyawarah ini dijalankan
sesuai dengan Protap yang dimiliki KSR Perguruan Tinggi. Sehingga, siapapun
yang nantinya terpilih menjadi komandan KSR menggantikan dirinya, dapat
diterima oleh seluruh anggota KSR. Menurut dia, memimpin KSR tantangannya cukup
berat. Karena, selain harus melayani kebutuhan di IAIN Ambon, KSR-PMI juga
harus bisa melayani kebutuhan di masyarakat. Selama menjadi Komandan KSR, kata
dia, banyak warga yang meminta dukungan dari KSR IAIN Ambon, dalam hal donor
darah. Selain itu, KSR IAIN Ambon juga terlibat langsung dalam kegiatan
penanggulangan bencana di daerah. Untuk itu, skill kepalangmerahan harus lebih
ditingkatkan ke depan nanti, harap dia. (***)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak kata mu Sobat Lintas,
salam ...