Rabu, 31 Desember 2014

Jumat, 05 Desember 2014

Komisariat HMI Fakultas USWAH, Gelar Raker

LINTAS IAIN - Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah (Uswah) Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon gelar  Rapat Kerja (Raker) di pantai Liang Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Provinsi Maluku, Sabtu (23/11).  Raker tersebut di ikuti 18 anggota komisariat HMI Fakultas Uswah IAIN Ambon.

Sekolah Untuk Anak Jalanan

LINTAS  - Melihat banyaknya anak-anak jalanan di Kota Ambon yang tidak menempuh pendidikan karena kertebatasan ekonomi, mengetuk hati Arif Rumbou dan beberapa rekannya  untuk membentuk  komunitas bernama Sekolah Jalanan.  Alhasil sejak dibentuk September lalu, komunitas ini memberikan proses pendidikan kepada 30 anak kurang mampu.

Komunitas Sekolah Jalanan terbentuk dari gagasan  sekolompok mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Maluku, diantaranya Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Universitas Darusalam dan Universitas Pattimura (Unpatti) dengan tujuan untuk membina, mendidik, anak-anak yang kesehariannya hidup di jalanan

Tak seperti dengan sekolah- sekolah lainya, memiliki infasturuktur yang memadai.  Demi memberikan pendidikan kepada anak-anak itu, Komunitas tersebut memanfaatkan trotoar di sekitar jalan Pantai Losari Kota Ambon sebagai  tempat proses belajar mengajar, tak jarang  asap dari  kendaraan roda dua dan empat menghampiri mereka. Kondisi itu tak mengurangi semangat anak- anak itu.  Kecerian selalu terlihat dari wajah kusam anak kurang mampu tersebut untuk  mengikuti proses belajar tersebut.

"Sebagian siswa yang diajar oleh komunitas ini  berstatus, SMP, SD. Karena keterbatasan biaya sehinga mereka tidak melanjutkan  sekolah, akibatnya mereka membantu orang tua dengan menjual tas kresek (red - kantung plastik). Orang tua mereka sangat bersyukur dengan hadirnya komunitas ini" Ujar Arif Rombou saat di temui Lintas IAIN Ambon usai mengajar kepada anak-anak itu. Mingu (16/11).  

Menurut Rumbou,  pendidikan sangat penting bagi regenerasi  penerus bangsa, karena dengan pendidikanlah  bisa menjadikan generasi muda dapat mengenal jati diri bangsa. Lanjut dia  apa yang terjadi kepada puluhan anak itu merupakan potret pendidikan Indonesia yang memperihantikan. Sekolah gratis yang dicanangkan pemerintah, hanya menjadi program politik. Dimana masi banyak-banyak anak yang tidak menempuh pendidikan  karna keterbatasan ekonomi. "Kami hadir untuk merubah kehidupan anak jalanan agar kedepannya lebih baik lagi, kemudian dapat mewarnai negeri ini dan membanggakan kedua orang tua, maupun bangsa Indonesia," ujarnya

Ia mengharapkan pemerintah mengutamakan penyiapan lokasi serta anggaran untuk menyeratakan pembangunan lembaga pendidikan di kota maupun desa terpencil, yang hingga dewasa ini masi minim sarana maupun pra-sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama di Maluku."Saya berharap pemerintah agar  turun kejalan melihat anak-anak kurang mampu untuk di berikan pendidikan yang layak," harap dia***

Bacaan Gratis Di Lapangan Merdeka

LINTAS - KOTA Ambon. Ambon Manise. Siapa yang tak mengenal kota ini. Kota yang sudah melegenda, bukan hanya di Indonesia, tapi di belahan dunia. Selain menjadi kota sejarah pra kemerdekaan, Kota Ambon lebih laris dikenal sebagai 'Kota Manise'. Ambon memang manis. Itu dulu. Dahulu, Kota Ambon paling laris di mata wisatawan. Baik di Indonesia, maupun di dunia. Kota Ambon kemudian menjadi gelap. Gelap lantaran dilanda konflik kemanusiaan 1999. Bukan cerita konflik 1999. Di sini, kami menelusuri jejak lokasi yang masih eksis di masyarakat. Lapangan Merdeka. Sebelum itu, lapangan Merdeka lebih dikenal dengan nama Lapangan Segitiga. Nama ini dicetus oleh mendiang mantan Gubernur Maluku, Slamet.

Di bawah pepohonan sudut lapangan itu, nampak enam orang perempuan  berkerudung  yang sibuk manata buku-buku bacaan di atas sebuah tikar berukuran 1x1 m. Mata para pengunjung terlihat memplototi gadis-gadis berkerudung  tersebut. Mereka akrab dengan siapapun. Bukan karena mencari sensasi. Mereka rela membawa tumpukan buku koleksi yang mereka miliki  untuk dipajang kepada pembaca. Gratis. "Buku ini dijual atau tidak?", tanya seorang gadis . "Seng (tidak) dijual. Nona (gadis), baca gratis," jawab gadis berkerudung tersebut.

Nampaknya gadis-gadis berkurudung itu sedang melakukan kegiatan membaca bersama secara gratis (Taman baca) di lapangan Merdeka Kota Ambon, Minggu (23/11).Gadis -gasi berkerudung   tersebut  tergabung dalam komunitas berjuluk Agen Smesta.  Komunitas berdiri belum lama ini bertujuan untuk mengajak pemuda Kota Ambon agar lebih giat  membaca.

Yuni (25) yang tergabung di komunitas itu  menyatakan Agen Semesta terbentuk untuk  meningkatkan minat baca pemuda Kota Ambon yang sekarang ini, masi minim membaca. Melihat kondisi ini, ia bersama rekanya yang memiliki hobi membaca,  berkeinginan membuka lapak  buku (Taman baca)  yang diberentungkan untuk umum. "Kami hadir untuk menyarankan mulai dari sekarang  pemuda agar sedikit demi sedikit meningkatkan minat baca kita,"  kata perempuan berkacamata itu.

Yuni menjelaskan terbentuknya Agen Smesta berawal dari obrolan akun media sosial Facebook bersama rekan-rekanya yang prihatin dengan kondisi pemuda Kota Ambon Minim membaca. Dari obrolan itu, mereka berkeinginan koleksi buku yang mereka miliki bisa bermanfat bagi masyarakat. Dari hasil di obrolan itu, munculah ide untuk membuka lapak buku, untuk di baca secara gratis oleh masyarakat.
"Kegiatan baca gratis ini merupakan yang pertama. Buku-buku yang kami pajang,merupakan buku non fiksi dan fiksi," kata sarjana perguruan tinggi  Kota Ambon itu.

Ia mengatakan jangka pendek untuk pengembangan  lapak buku baca gratis ini, akan dilakukan  sebulan sekali. Sedangkan kedepan ia bersama rekan-rekanya berkeinginan mempunyai bangunan lapak buku yang tetap, guna pengujung bisa menikmati rasa nyaman saat membaca buku. Selain itu, dengan memilki bangunan yang tetap kegiatan seperti beda buku akan rutin dilakukan."Saya berharap pemuda agar lebih giat membaca demi meningkatkan minat baca di kota Ambon," harap dia ***

HMJ AF Gelar Seminar Sehari

Lintas_IAIN Ambon. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aqidah Filsafat (AF) Fakultas Usuluddin Dakwah IAIN Ambon  menggelar Seminar Sehari,  bertemakan “Khilafah Islamiah dan Upaya Membangun Pola Pikir Mahasiswa IAIN Ambon” di gedung Fakultas Ushwah. Rabu (19/11).  Seminar tersebut dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan Ushuluddin. Hj Duriana. (13/11-2014).
Kegiatan itu menghadirkan pemateri diantaranya  Drs. Noer Tawainela (Dosen dan Budayawan) dan Baco Sarluf (Ketua Jurusan Aiqidah Filsafat).

Hj. Duriana dalam sambutanya mengatakan tema kegiatan tersebut merupakan bentuk keperhatinan kepada Indonesia yang mengalami krisis kepemimpinan. Hal ini terbukti dengan banyaknya kepala-kepala daerah di Indonesia yang melakukan tindakan korupsi.  "Mahasiswa IAIN Ambon merupakan  calon pemimpin, saya berharap dengan kegiatan ini bisa menambah wawasan mahasiswa terkait  kepemimpinan yang amanah," harapnya

Selain itu ketua HMJ AF Anin Lihi,mengatakan tujuan diadakan seminar ini dalam rangka membangun jiwa kepimimpinan, kecerdasan dalam berbagai aspek keilmuan dan menjalin hubungan baik antara HMJ lingkup kampus IAIN Ambon."Semoga dengan kegiatan ini menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk menjadi pemimpin," harap dia (Zulkarmain).

Pengunjung Perpustakaan IAIN Ambon Meningkat 80 persen

LINTAS IAIN -  Menjelang Akhir Tahun ini, minat baca mahasiswa Insititut Agam Islam Negeri (IAIN) menunjukan peningkatan. Hal ini terlihat dari banyaknya mahasiswa yang mengujungi perpustakaan IAIN Ambon hingga meningkat 80 persen di badingkan tahun lalu. 

Demikian di sampaikan Staf Pegawai perpustakaan IAIN Ambon Sam Basta saat di temui ruang kerjahanya, Senin (24/11).  "Tahun ini mahasiswa yang mengujungi perpustakaan meningkat 80 persen," kata dia

Menerutnya  mahasiswa sudah menyadari begitu pentingnya bahwa , buku merupakan kebetuhan utama mahasiswa dalam menjalani proses di perguruan tinggi. "Sesuai dengan data kami   Pengujung perpustakaan selalu didominasi mahasiswa fakultas Tarbiyah disusul Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Terakhir  Usuluddin Dan Dakwah," Kata dia.***

IAIN Ambon Lepas 701 Mahasiswa Kukerta

Photo: Ismail Hehanusa
LINTAS IAIN-Tercacat 701 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta)   Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon secara resmi diterjunkan kemasyakrat di untuk mengukuti Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Integrasi  elama empat bulan lamanya. Pelepasan  tersebut berlasung di Gedung Olahraga (Gor) IAIN Ambon, Senin (24/11). Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan dan Kerjasama IAIN Ambon Ismail Rumadan Secara resmi melepas Mahaiswa Kurikerta tersebut.

KKN integrasi IAIN Ambon yang digadang LP2M di pusatkan di Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBT) dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Dalam sambutanya Warek Bidang kemahasiswaan dan kerjasama IAIN Ambon Ismail Rumadan mengatakan mahasiswa  harus memberikan perubahan dalam lingkungan masyarakat selama melaksanakan kukerta. Dimana mahasiswa di tuntut untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh di dalam dunia perkuliahan untuk  di praktekan saat mengabdi kemasyarakat. "Mahasiswa  harus pro aktif dalam kegiata-kegiatan sosial di lokasi kurikerta," ujar dia.

Menerutnya kukerta integrasi merupakan sesuatu tatangan baru  bagi mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat.  Kukerta ini merupakan gabungan Praktek Pengajar Lapangan(PPL) dan Magang. kata dia  mahasiswa IAIN Ambon mempunyai perbedaan dengan mahasiwa perguruan tinggi yang lain. alasanya mahasiswa IAIN Ambon di bekali dengan ilmu agama  pada proses perkuliahan Untuk itu, mahasiswa harus menunjukan kreaktifitasnya sesuai dengan jurusanya  dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat."Saya berharap mahasiswa kurikerta pada tahun harus membawa IAIN ambon Lebih baik di mata masyarakat,"harap dia.

Pelepasan tersebut di tandai dengan pemasangan atribut Seperti pemasangan topi KKN oleh Warek Bidang Kemahasiswan dan Kerjasama Ismail Rumadan.  Sebelumya Mahsiswa Kurikerta tersebut mengukuti pembekalan selama empat hari lamanya, dimulai sejak 18-20 November lalu, yang berlasung di GOR, IAIN Ambon***

Satpam Lemah, Mahasiswa Berpakaian di Luar Tata Tertib

LINTAS IAIN-Wakil Rektor  Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ismail Rumadan menilai satuan pengamanan (satpam) IAIN ambon lemah dalam menerapkan tatatertib berpakaian kepada mahasiswa. Akibatnya banyak mahasiswa didapatkan masuk dalam kampus  berpakain tidak sesuai dengan peraturan akademik.

Demikian ungkapkan Warek bidang kemahasiswaan dan kerjasama Ismail Rumadan Saat di wawancarai di ruang kerjanya. Senin (24/11). "Mahasiswa berpakain tidak sesuai dengan tatatertib tidak di perbolehkan masuk kampus, tapi belakangan ini banyak mahasiswa yang saya dapatkan  di gedung di rektorat mengunakan Anting-anting , celana sobek bagi laki-laki dan perempuan mengunakan celana panjang (Jiens), ini mendakan satpam lemah dalam menegakan peraturan kepada mahasiswa," ujar dia.

Ia menambahkan dalam  Waktu dekat ini, akan turun-turun ke masing-masing fakultas untuk memberitahukan kepada dekan-dekan agar lebih menjaga segi penampilan mahasiswa yang tidak sesuai dengan peraturan sekaligus suiping kepada mahasiswa yangm melangar tata tertib."Saya akan trun lasung di masing-masing fakultas, bagi mahasiswa yang kedapatan akan di keluarkan dari kampsu untuk tidak mengukuti proses perkuliahan sebelum berpakaian sesuai dengan tata tertib." Tegas dia ***

.