Jumat, 27 Februari 2015

Jodoh, Rejeki ditangan Tuhan ?

Asalamualaikum Wr..wb..
Salam Sahabat Lintas !! bagaiamana kabar? semoga kita masih di berikan Nikmat dari sang pemilik nikmat itu sendiri, yakni Allah Swt. patut kit syukuri nikmati yang diberikan berupa nikmat kesehatan dan nikmat keimanan insya Allah . Amin
"Memang dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa jodoh, rejeki dan mati ada di tangan Tuhan, namun bukan berarti kita tak boleh/perlu berusaha untuk meraih keinginan kita baik dalam mencari rejeki, mencari jodoh ataupun berusaha untuk berobat di kala kita sakit".
Jodoh, rejeki atau pun kematian di tangan Tuhan, maksudnya: bahwa Allah-lah sebenarnya yang menentukan, bukan diri kita. Kita diwajibkan untuk selalu berusaha dan Allah yang menentukan keberhasilan usaha kita. Segala keberhasilan yang kita peroleh bukan semata-mata usaha kita, tapi merupakan rahmat Allah, makanya kita diharuskan untuk selalu bersyukur dengan keberhasilan yang telah kita peroleh, kita tidak bisa merasa sombong dengan apa yang telah kita capai hanya karena kita telah berusaha untuk itu, sebab sering kali kita sudah berusaha maksimal untuk menggapai apa yang kita inginkan namun kita kurang beruntung, itu semata-mata karena Allah belum menghendaki dan kita harus percaya bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha kita begitu saja. Allah pasti akan memberikan balasan-Nya, sehingga kita tidak mudah untuk putus asa di saat tidak mendapatkan apa yang kita inginkan.

Begitu juga dengan jodoh, kalau Kita senang kepada seseorang dan ingin agar dia bisa menjadi isteri Kita, tentunya Kita harus berusaha sekuat tenaga ke arah itu, namun dengan cara cara yang diperbolehkan menurut agama kita, kalau memang dia merupakan jodoh Kita insya Allah akan lapang jalan untuk itu, "al kullu muyassarun lima khuliqo lahu", segala sesuatu akan dimudahkan jalan menuju apa yang dia diciptakan untuknya, kalau pun Kita sudah berusaha namun belum mendapatkannya, yakinlah itu memang yang dikehendaki Oleh Allah dan isnya Allah akan diberikan ganti yang lebih baik, kadang kadang kita juga salah dalam berdo'a, kita ngotot minta agar si A atau si B menjadi istri kita, padahal itu belum tentu baik bagi kita nantinya, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, minta lah.. Yaa Allah kalau memang si A atau si B baik bagi saya, keluarga saya dan agama maka dekatkanlah kami, kalau memang tidak, berilah saya pengganti yang lebih baik.

Jadi kira kira dalam masalah apapun kita di tuntut untuk berusaha semaksimal mungkin, kita tidak bisa mengharapkan hujan emas dari langit. "assama laa thumthiru dzahaban" kata pepatah Arab "langit tidak akan menurunkan hujan emas", dan Allah tidak akan memberikan rejeki kepada seorang pemalas, walaupun Allah mampu. Bukankah burung pun untuk mendapatkan makanannya dia harus keluar dari sangkarnya?

Begitulah kira kira dalam memahami pesan hadits ataupun ayat al-Qur'an dalam masalah rejeki, jodoh dan kematian.

Semoga membantu Sahabat . Wallahu a'lam bissowab.
Wassalam

n. Fahrul Kaisuku





Sabtu, 14 Februari 2015

Gelar Seminar Sadar Hukum *** Dema IAIN Ambon Sambangi Negeri Pelauw

LINTAS- DEWAN Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, menyambangi Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, untuk menggelar Seminar Sadar Hukum. Seminar bertemakan 'Revitalisasi nilai hukum dalam masyarakat', ini cukup menjadi perhatian warga
Dr. Nasarudin Umar, SH., MH
Abdul Manaf, M.Si


penyerahan piagam

Pelauw, Muspika, para guru serta siswa SMA disejumlah negeri yang berdekatan dengan Pelauw. Seminar Sadar Hukum ini digelar di Aula SMA Negeri 1 Kecamatan Pulau Haruku, Rabu, 11 Februari.

Kepala Kantor Kecamatan Pulau Haruku, dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Sekretaris Camat Pulau Haruku J. Kariuw, menandaskan, gerakan sadar masyarakat sadar hukum, merupakan satu bentuk kegiatan yang patut mendapatkan dukungan dari wargai. Hal ini untuk memberikan pemahaman kepada warga, dan terutama pelajar akan pentingnya menyadari hukum di negara ini. Kesadaran warga tentang hukum, akan menghindarkan mereka dari problem-problem sosial yang kerap timbul di lingkungan masyarakat.

Kegiatan ini, kata dia, merupakan bentuk pembinaan dan pendidikan non-formal bagi warga, sehingga patut ditingkatkan lagi oleh semua pihak. "Saya atas nama masyarakat Kecamatan Pulau Haruku berterima kasih kepada DEMA IAIN Ambon, karena telah memilih  lokasi kegiatan di Pulau HAruku. Kegiatan ini merupakan suatu bentuk pembinaan bagi kita semua," kesan dia. Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Alifnur Angkotasan, dalam sambutannya menilai, kesadaran hukum di segala lapisan masyarakat saat ini sangat menurun. Bahkan aparat pemerintah dan penegak  hukum sendiri, kerap melanggar hukum yang semestinya menjadi panutan dalam penegakkannya. Bagi dia, Seminar ini sangat penting, sebagai pencerahan tentang hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) di kalangan warga serta pelajar khususnya. 

Seperti diketahui, Seminar ini menghadirkan dua pemateri; dosen Hukum Tata Negara Fakultas Syariah IAIN Ambon Dr. Nasarudin Umar, SH., MH., dan Sosiolog Abdul Manaf, M.Si. 

Ketua Panitia Pelaksana Muhtadi Wadubun, dalam laporannya menyebutkan, kegiatan ini diikuti ratusan pelajar, dan puluhan guru. Selain para guru, ada juga tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemuka agama di Pulau Haruku. Kegiatan ini, lanjut dia, tidak hanya digelar di Negeri Pelauw, tapi, juga akan digelar pada sejumlah desa lainnya, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mentaati hukum. 

Tampak hadir, Sekretaris Kantor Kecamatan Pulau Haruku J kariuw, dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Abu Bakar Tuankota. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian sertifikat kepada para peserta, dan cendra mata berupa bola kaki bagi para pelajar SMA.

 Ketua Umum DEMA IAIN Ambon Ahmat Rahanyaan, berharap, kegiatan ini dapat menjadi motor penggerak bagi warga di Pulau Haruku, sehingga berbagai kasus-kasus kriminal dapat diminimalisir. Setelah berada di Pulau Haruku, khususnya di Negeri Pelauw, Ahmat merasa kagum dengan keramahan warga, yang menerima mereka secara terbuka dan santun, untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga di Negeri Pelauw, yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyelenggarakan kegiatan itu, kesan Amat. (***)

APAKAH MALUKU SIAP MENGHADAPI EKONOMI ASEAN (MEA) ?

ASEAN
LESEHAN KAMPUS BACARITA "MEA" BERSAMA LPM-LINTAS IAIN AMBON.
===================================

Ini akan mempengaruhi banyak orang, terutama pekerja yang berkecimpung pada sektor keahlian khusus. Hal terpenting adalah  Anda perlu ketahui dan antisipasi dalam menghadapi pasar bebas Asia Tenggara yang dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean  (MEA).  Berikut pemaparan singkat dari hasil kajian kami LPM-Lintas IAIN Ambon tentang MEA.

SEBELUMNYA APA SIH MEA ITU?

MEA adalah kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean. Ini merupakan suatu kesepakatan sebagai bentuk penguatan di berbagai sektor, terutama demi pertahanan guncangan global. Implementasi dari kebijakan ini mirip seperti FTA yakni Free Trade Area, tetapi masih dalam ASEAN. Last time, kebijakan ini rencananya masih jauh-jauh hari, namun karena semakin dibutuhkannya kerja sama bilateral dalam penguatan negara-negara ASEAN dari serangan produk luar negeri maka diajukanlah MEA hingga tahun 2015. Hal ini juga didukung oleh AFTA  yang dilaksanakan pada tahun 2020. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah pasar terbesar karena jumlah konsumsi yang besar. Tetapi dengan melihat data tingkat persaingan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia masih terlihat di kelas bawah. Artinya kita bisa saja diserang oleh produk-produk luar. Tidak hanya produk luar, tetapi juga oleh serbuan Tenaga Kerja (Skilled Labour) yang bisa menggeser mata pencaharian kita. Kita sebagai warga negara terutama yang masih bersekolah hingga pejabat tingkat birokrat, tentu sebagai penentu apakah kita akan menjadi winner atau loser.

Bagaimana itu mempengaruhi Anda?

Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.
Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menjelaskan bahwa MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja asing. "Sehingga pada intinya, MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya.".

APAKAH KOTA AMBON (MALUKU) SIAP MENGHADAPI MEA ?

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015 bisa jadi merupakan momok yang menakutkan bagi beberapa kalangan. Misalnya ada kekhawatiran bahwa lahan nafkah hidupnya akan diambil pendatang yang berasal dari luar Indonesia.
Melirik dari perkataan wali kota ambon  Richad Louhenpessy yang di muat di Antara News.Com Bahwa " masalah serius yang dihadapi Pemkot Ambon mau tidak mau , serta suka dan tidak suka kebijakan masyrakat Ekonomi Asean , tidak ada pilihan lain bagi kita untuk mempersiapkan masyrakat terutama para tenaga kerja Baik pegawai negri maupun tidak". dia juga

menambahkan para tenaga kerja harus bisa bradptasi dengan kebutuhan tersebut dengan menyiapkan dan mengubah perilaku budaya kerja.
dari ungkapan Wawali tesebut bisa kita menarik satu benag merah bahwa kota Ambon siap menghadapi Masyrakat Ekonomi Asean.namun diliat dari kondisi dilapangan dalam hal ini Sejumlah titik-titik perkonomian Kota Ambon masi sangat jauh dari standar mutu atau tidak memenuhi kepuasan Konsumen.

tentunya ini merupakan masalah yang di hadapi Pemerintah, sebab bisa jadi Investor asing mampu memberikan tawaran menarik dalam hal ini kenyamanan kepada konsumen, dengan ini dengan sendirinya pengusaha lokal akan tersingkirkan.Mestinya  berbagi persiapan dan upaya untuk mengarungi lautan bebas pasar asia harus gencar-gencarnya dari saat ini. mulai dari pelatihan, workshop dll. hal ini bukan saja dilakukan ditingkat provinsi juga semestinya dilakukan sampai tingkat kabupaten bahkan desa.

====Bersambung========

n. Fahrul Kaisuku

Jumat, 13 Februari 2015

KSR PMI-IAIN AMBON GELAR MUBES

Mubes digelar untuk mengevaluasi kepengurusan, menilai, dan sekaligus memilih Komandan KSR-PMI Unit IAIN Ambon baru, periode 2014-2015.
Mubes bertemakan, 'Melahirkan pemimpin yang kreaktif, dinamis, bermoral, serta perpegang teguh terhadap tujuh prinsif gerakan palang merah', dibuka Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas SEI IAIN Ambon, Muhamat, M.Hum, mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Ambon, Dr Ismail Rumadan.
Muhamat, dalam sambutannya menandaskan, Mubes KSR-PMI Unit IAIN Ambon, dapat dilakukan secara musyawarah untuk mufakat, tanpa harus berbeda pendapat, yang melahirkan pertikaian. Tujuh prinsif gerakan kepalangmerahan, kata dia, harus dijelma dalam gerakan seluruh anggota PMI IAIN Ambon. "Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, dan Kesatuan". Sehingga, dari musyawarah ini dapat melahirkan pemimpin KSR IAIN Ambon, yang cerdas dan berbudi. Memiliki karakter dan moral sebagaimana diharapkan IAIN Ambon.
 Ia mengakui, mahasiswa yang berproses di UKM KSR, tidak akan terlepas dari kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk itu, anggota KSR sepatutnya menjunjung tinggi nilai dasar gerakan palang merah, dan bulan sabit merah internasional. Ke depan, ia berharap, KSR IAIN Ambon mampu melakukan sesuatu yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Sebut saja, melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa donor darah, sunatan massal, atau boleh jadi, berkoordinasi dengan pihak Dinkes dan Rumah Sakit, untuk melaksakan pengobatan gratis. "Semua kegiatan kemanusiaan ini dapat dilakukan oleh anggota dan pengurus KSR-IAIN Ambon," ujar dia.
Menurut dia, orang yang dipilih menjadi Komandan KSR-PMI Unit IAIN Ambon ke depan nanti, harus memiliki jiwa dan moral yang baik. Ketika pemimpin KSR memiliki karakter bermoral yang baik, dan mampu diterima seluruh anggota KSR, maka pintu perubahan akan terbuka lebar. Tentunya, apa yang akan dilakukan oleh IAIN Ambon, juga harus seirama dengan pembangunan yang digadang oleh IAIN Ambon, sebagai institusi yang menaungi KSR Unit.

SEJARAH SAMBUTAN HARI VALENTINE


Ilustrasi (Web)
Bila kita membicarakan tentang sejarah sambutan Hari Valentine maka kita akan dapati bahawa terdapat 4 pendapat berkaitan dengannya.

► Pendapat pertama
Mengaitkannya dengan pesta sambutan kaum Rom kuno sebelum kedatangan agama Kristian yang dinamakan Lupercalia. Lupercalia merupakan upacara penyucian diri yang berlangsung dari 13hb hingga 18hb Februari. Dua hari pertama mereka menyembah dewi cinta bagi kaum Rom kuno yang bernama Juno Februata. Pada hari ini para pemuda Rom memilih nama-nama gadis-gadis yang menjadi pilihan mereka lalu dimasukkan ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda tersebut kemudiannya akan mencabut nama tersebut dari dalam kotak itu secara rawak. Nama gadis yang tertera di dalam kertas tersebut akan menjadi pasangan yang akan menjadi objek hiburan seksnya selama setahun. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Pada hari ini mereka akan menyembelih seekor anjing dan kambing. Kemudian mereka akan memilih 2 pemuda Rom yang dianggap paling gagah untuk menyapukan darah binatang tersebut ke badan mereka lalu mencucinya pula dengan susu. Setelah itu akan di adakan perarakan besar-besaran yang diketuai 2 pemuda tersebut dan mereka berdua akan memukul orang ramai yang berada di laluan mereka dengan kulit binatang dan para wanita akan berebut-rebut untuk menerima pukulan tersebut kerana mereka beranggapan ianya akan menambahkan kesuburan mereka.

► Pendapat kedua
Mengaitkannya dengan kematian paderi St. Valentine ketika pemerintahan Raja Rom yang bernama Claudius II. Terdapat 2 versi cerita berkaitan dengan St. Valentine ini.

 Versi Pertama
Pada masa pemerintahan Claudius II, kerajaan Rom yang menyembah dewa-dewi amat memusuhi penganut agama Kristian dan para mubaligh Kristian telah dipenjara serta disiksa. St. Valentine sebagai seorang yang tegar menganut agama Kristian dan aktif menyebarkan ajaran tersebut turut dipenjarakan oleh Cladius II. Dikhabarkan St. Valentine walaupun dipenjarakan, beliau tetap mengajar dan menyebarkan agama tersebut di kalangan banduan-banduan penjara di samping membantu tawanan-tawanan penjara meloloskan diri dari penjara. Kegiatan ini telah diketahui oleh Cladius II dan beliau memerintahkan St. Valentine diseksa dan akhirnya dihukum bunuh pada 14 Februari. Pengorban yang dilakukan oleh St Valentine ini dianggap oleh penganut Kristian sebagai satu pengorbanan yang besar demi kecintaan beliau terhadap agamanya. Malah St. Valentine disamakan dengan Jesus yang dianggap oleh penganut Kristian mati kerana menebus dosa yang dilakukan oleh kaumnya. Dikatakan juga bahawa ketika di dalam penjara, beliau telah jatuh cinta dengan anak salah seorang pegawai penjara dan di akhir hayatnya sebelum dibunuh, beliau sempat menulis sepucuk surat cinta kepada gadis tersebut yang bertandatangan ‘From your Valentine’ (Daripada Valentinemu). Maka orang-orang Kristian mengambil sempena 14 Februari itu untuk meraikan hari kasih sayang demi memperingati hari kematian paderi mereka St. Valentine.

 Versi Ke-dua
Claudius II beranggapan bahawa anggota tentera yang muda dan masih bujang adalah lebih tabah dan kuat ketika berada di medan peperangan berbanding dengan mereka yang telah berkahwin. Justeru itu Cladius II menghalang para pemuda dari berkahwin. Namun demikian St.Valentine menentangnya dengan keras dan beliau telah melakukan upacara pernikahan terhadap para pemuda-pemuda Rom secara sulit. Aktiviti St. Valentine ini akhirnya dapat diketahui oleh Cladius II lalu beliau mengarahkan St. Valentine ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.

► Pendapat Ke-tiga
Ia dirayakan sempena kejatuhan Kerajaan Islam Andalusia di Sepanyol. St. Valentine merupakan individu yang telah memainkan peranan penting dalam usaha menjatuhkan kerajaan Islam pada masa itu. Disebabkan sumbangan beliau itu, St. Valentine dianggap sebagai kekasih rakyat. 14 Februari 1492 merupakan tarikh kejatuhan Islam di Sepanyol dan dianggap pada hari itu hari kasih sayang kerana mereka menganggap Islam adalah agama yang zalim.

► Pendapat Ke-empat
Menyatakan sambutan hari Valentine ini bersempena dengan sifat burung yang musim mengawan burung yang jatuh pada 14hb Februari. Ini merupakan pendapat tradisi orang Inggeris.
Disini kita dapat melihat dengan jelas bahawa asal-usul sambutan Hari Valentine ini tidak ada hubung-kaitnya dengan budaya serta agama bagi umat Islam.



Hukum Menyambut Hari Valentine

Sebagaimana yang telah termaktub di dalam al-Qur’an dan al-Sunnah dan disepakati oleh generasi awal umat Islam hari kebesaran bagi umat Islam yang mana disyariatkan bagi kita menyambutnya hanyalah Hari Raya Aidilfitri dan Aidiladha. Ini sebagaimana yang firman Allah S.W.T.:

Bagi tiap-tiap umat, Kami adakan satu syariat yang tertentu untuk mereka ikuti dan jalankan, maka janganlah ahli-ahli syariat yang lain membantahmu dalam urusan syariatmu; dan serulah (wahai Muhammad) umat manusia kepada agama Tuhanmu, kerana sesungguhnya engkau adalah berada di atas jalan yang lurus. – al-Hajj : 67

Anas bin Malik r.a berkata: Nabi s.a.w pernah datang ke Madinah sedangkan penduduknya memiliki dua hari raya. Pada kedua-duanya mereka bermain-main (bergembira) di masa jahiliah. Lalu baginda bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan kedua-duanya bagi kamu semua dengan dua hari yang lebih baik, iaitu hari raya Aidiladha dan Aidilfitri.” - Hadis riwayat al-Nasaai, no: 959.

Oleh itu hendaklah umat Islam hanya membataskan diri dengan menyambut hari-hari perayaan yang diiktiraf oleh Allah dan Rasul-Nya khusus untuk umat Islam. Setelah berakhir zaman Salafussoleh iaitu 3 kurun terbaik bagi umat Islam, pelbagai hari perayaan telah ditambah ke dalam kalendar umat Islam seperti Mawlid al-Rasul, Israk Mikraj, Maal Hijrah, Nuzul al-Qur’an dan lain-lain lagi. Namun demikian apa yang mendukacitakan adalah umat Islam pada zaman kini telah mula merayakan hari-hari perayaan yang langsung tidak berkaitan dengan umat Islam malah ianya berasal dari budaya serta agama golongan yang ingkar kepada perintah Allah S.W.T. seperti sambutan Tahun Baru Masehi, Hari Halloween dan juga Hari Valentine yang sedang kita perbincangkan ini.
Terdapat larangan daripada baginda s.a.w. untuk meniru budaya orang bukan Islam dan bagi mereka yang meniru budaya seperti ini ditakuti mereka akan tergolong bersama dalam golongan tersebut. Sabdanya: Barangsiapa menyerupai satu kaum, maka dia termasuk golongan mereka. - Hadis riwayat Imam Abu Dawud, hadis no: 3512.

Tambahan pula sambutan Hari Valentine ini merupakan satu upacara yang berhubung-kait dengan agama Rom Kuno dan juga Kristian. Justeru itu bagi mereka yang menyambut hari tersebut ditakuti dia tergolong dalam ke dua golongan tersebut sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah s.a.w. di atas. Apabila seseorang itu merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali peristiwa kematian St. Valentine maka tidak disangsikan lagi bahawa perbuatan tersebut boleh menyebabkan pelakunya terkeluar dari agama Islam. Apabila dia tidak bermaksud sedemikian dan menyambut Hari Valentine sekadar untuk bersuka-ria maka dia sebenarnya telah melakukan suatu kemungkaran yang besar kerana sambutan hari tersebut menyerupai perbuatan golongan yang durhaka kepada Allah S.W.T.. Tambahan pula sambutan Hari Valentine ini turut diikuti dengan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syarak seperti pergaulan bebas diantara lelaki dan perempuan, membuang masa dengan berpeleseran ke tempat-tempat yang tak tentu hala malah mencurigakan dan membazir wang dengan memberi hadiah yang mahal-mahal. Tentang hukum menyambut Hari Valentine, Syaikh al-‘Utsaimin berkata: “Maka bila dalam merayakan Hari Valentine tersebut bermaksud untuk mengenangkan kembali St. Valentine, maka tidak diragukan bahawa orang itu telah kafir. Dan jika tidak bermaksud begitu namun sekadar ikut-ikutan kepada orang lain, maka orang itu telah melaksanakan dosa besar.”

Tidak dapat dinafikan pergaulan bebas ketika sambutan Hari Valentine ini membuka pintu perzinaan sedangkan Allah s.w.t. memerintahkan kita untuk menutup segala ruang yang boleh menyebabkan terjadinya perzinaan.
Firman-Nya: Dan janganlah kamu menghampiri zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji dan satu jalan yang jahat (yang membawa kerosakan). – al-Israa’ : 32

Sebagaimana yang pernah dilaporkan Pengasas Pusat Kebahagiaan Wanita dan Remaja (Kewaja), Yahaya Mohamed Yusof (dalam akhbar Utusan Malaysia pada 10 Februari 2007), beliau menegaskan bahawa kes remaja hamil anak luar nikah meningkat pada akhir Februari dan awal Mac. Beliau berkata: “Sebahagian besar remaja yang ditempatkan di Kewaja mengadu mereka lupa diri ketika menyambut Hari Memperingati Kekasih atau Valentine’s Day. Mereka keluar berpasangan dan berpesta sehingga larut malam, kemudian mengambil pil khayal hingga tidak sedar terlanjur lalu hamil.”

Harus kita ingat bahawa golongan yang memusuhi Islam, akan sentiasa berusaha menanamkan benih-benih kesesatan dalam jiwa umat Islam supaya mereka jauh dari jalan yang lurus lagi diredhai Allah S.W.T..
Firman-Nya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut agama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (agama Islam itulah petunjuk yang benar)". –Al-Baqarah (2) : 120

Oleh itu mereka mempopularkan sambutan Hari Valentine ini di negara-negara Islam dan menampakkan sambutannya sebagai satu perkara yang begitu romantis serta indah bagi pasangan-pasangan yang ingin membuktikan perasaan cinta mereka. Inilah sebenarnya sikap syaitan yang sentiasa berusaha untuk menyadur perbuatan maksiat agar kelihatan seperti satu perkara yang baik dan diamalkan oleh manusia tanpa rasa berdosa.
Firman-Nya Iblis berkata: " Wahai Tuhanku! Kerana Engkau telah menjadikan daku sesat, (maka) demi sesungguhnya aku akan memperelokkan segala jenis maksiat kepada Adam dan zuriatnya di dunia ini, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya Kecuali di antara zuriat-zuriat Adam itu hamba-hambaMu yang dibersihkan dari sebarang syirik". – al-Hijr (15) : 39-40

Bersandarkan kepada hujah-hujah di atas maka para ulamak telah merumuskan bahawa sambutan Hari Valentine adalah diharamkan bagi seluruh umat Islam.“Bahawa amalan merayakan Valentine’s Day tidak pernah dianjurkan oleh Islam. Roh perayaan tersebut mempunyai unsur-unsur Kristian dan amalannya yang bercampur dengan perbuatan maksiat adalah bercanggah dan dilarang oleh Islam. Oleh itu amalan meraikan Hari Kekasih tidak digalakkan oleh agama Islam”.

Justeru itu hendaklah pihak berwajib mengambil tindakan sewajarnya untuk menghalang budaya golongan yang ingkar kepada Allah ini dari diamalkan oleh umat Islam di Malaysia. Media Massa sepatutnya dihalang dari memasyhurkan sambutan Hari Valentine ini kepada umat Islam. Sebagai gantian media massa perlu digunakan untuk menyebarkan fatwa-fatwa para ulamak yang mengharamkan sambutan Hari Valentine.

[Dari Berbagai Sumber]

Selasa, 10 Februari 2015

Pers Masih Tetap Sebagai Alat Perjuangan

Mengikuti perkembangan pers dari masa ke masa membuat saya sadar bahwa eksistensi suatu ideologi dalam bentuk parpol ataupun negara sekalipun tidak mungkin terlepas pisahkan dari peran pers. Tidak ragu saya berani mengatakan karena peran pers lah Republik Indonesia mampu berteriak “merdeka” dan menggema di seluruh dunia, Roso Daras dalam bukunya Total Bung Karno: Serpihan Sejarah yang Tercecer (Imania, 2013) menyatakan bahwa secara resmi Presiden Sukarno mengumumkan kemerdekaan Republik Indonesia ke luar negeri pada 23 Agustus 1945. Akan tetapi, sebelumnya Bung Karno sudah menugaskan Adam Malik[1], seorang wartawan yang juga berperan penting sebagai pemimpin gerakan bawah tanah, untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Adam Malik sehari-hari bekerja di Kantor Berita Domei kepunyaan Jepang. Jadi, ketika orang-orang Jepang pergi makan siang pada hari 17 Agustus itu, Adam Malik menggunakan pemancar gelombang pendek untuk menyampaikan kabar kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia.

Keotentikan sejarah secara resmi yang menuturkan bagaiman pentinagnya pers pada era pra Revolusi dapat ditelusuri dari berbagai literatur sejarah yang bertebaran di berbagai perpustakaan, termasuk pada perpustakaan Nasional di Daerah. Sastri Sunarti melaporkan dalam bukunya Kajian Lintas Media: Kelisanan dan Keberaksaraan dalam Surat Kabar Terbitan Awal di Minangkabau (1859-1940-an) berdasarkan katalog di bagian koran langka di Perpustakaan Nasional, diperoleh keterangan bahwa jumlah fisik surat kabar Sumatra Courant Nieuws Handels en Advertentieblad yang tersimpan di sana sebanyak 3 buah (yang berangka tahun 1863-1865) dan 24 buah (yang berangka tahun 1869-1892).

Memang pada awal kelahiran koran tersebut tidak secara langsung sebagai wadah perjuangan, sebab Belanda juga masih mempunyai kebijakan penuh pada saat itu. Koran tersebut lebih banyak mengutamakan berita-berita perdagangan dan periklanan yang mulai tumbuh pada masa itu, tetapi kemunculan koran-koran ini sejatinya sebagai pematik bara semangat juang di tahun-tahun berikut.

Rabu, 04 Februari 2015

EXPO BIOMA IAIN AMBON 2015

logo exspo Bioma 2015
Assalamu'alaikum wr.wb.!!

Kepada seluruh pelajar (SD, SMP & SMA) dan mahasiswa se-provinsi Maluku !! Bergabunglah dalam ajang Expo Bioma 15, yang diselenggarakan oleh HMJ Biologi IAIN ambon, bekerjasama dgn Pemerintah kota Ambon dan Dinas Pendidikan dan olahraga provinsi Maluku.
Paket lomba yang akan dilaksnakan :

1. Lomba cepat tepat biologi dan sains (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK)
2. Debat Ilmiah (SMA dan Mahasiswa
3. Lomba Karya Tulis Ilmiah Sains (SMA dan mahasiswa)
4. Lomba kreasi daur ulang sampah (SMP, SMA dan Mhsswa)
5. Pentas Seni (nyanyi dan nari) (Ketegori umum)
6. Lomba Mading (SMA)7. Tilawah Alqur'an (umum -anak2, remaja, dewasa-)
8. Syarhil qur'an (SMA dan mhsswa)
9. Fahmil Qur'an (SMA/MA)
10. Festival seni qasidah (solo -umum)
11. Fashion Show HIJAB (umum)

Ayo SEGERA daftarkan diri anda dan tim anda.Raih hadiah jutaan rupiah..

Pendaftaran peserta dapat menghubungi 085244790501 atau 085343012120 atau dapat langsung ke gedung laboratorium MIPA IAIN Ambon lantai 1.

Batas pendaftaran sampai dengan tanggal 20 Februari 2015
Teknikal meeting tanggal 21 Februari 2015


Koordinator kegiatan,Fahrul Rozy F

.Ketua HMj hamiruddin..