Rabu, 20 Mei 2015

MAHASISWA BARU (MABA) WAJIB MEMILIKI INI DALAM DIRINYA

Saya adalah seorang mahasiswa yang bercokol dikampus yang disebut-sebut sebagai kampus perjuangan. Kampus yang begitu mencolok dengan jaket Hijaunya. Kampus yang dikatakan jika mahasiswanya turun kejalan maka hati-hati akan ada perubahan. Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Lebih spesifik lagi dikampus IAIN ini saya mendalami bidang kajian ilmu Komunikasi. Melalui tulisan ini, saya ingin membagi empat hal yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh seorang mahasiswa untuk meraih kesuksesan dalam berkuliah. empat hal ini diterapkan oleh Dewan Kehormatan Lintas Kepada Kami, dan sangat ampuh. Terbukti dengan prestasi yang diraih. Lirik Link Ini http://lpm-lintas.blogspot.com/2015/01/wisuda-adalah-prosesi-atas-kelulusan.html.
Nah tidak usah basa basi langsung saja KITA MULAI :

1. Manajemen waktu
Ini bukan sekadar berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk mempelajari sesuatu pada saat kuliah, tetapi apa yang Anda dapat selesaikan selama waktu tersebut.

Menghabiskan 40 jam untuk mempersiapkan ujian dan hanya meraih C tentu hanya membuang-buang waktu. Kembangkan perencanaan studi dan belajarlah untuk mengelola waktu dengan efektif untuk mengoptimalkan hasilnya.
2. Motivasi
Jika Anda tidak termotivasi dan memiliki sikap yang buruk, sesi belajar Anda tidak akan produktif. Anda hanya memiliki satu kesempatan untuk melampaui ujian Geometri atau menyelesaikan makalah. 

Ambil waktu dalam sehari dimana Anda dapat memperoleh motivasi untuk menyiapkan tes, menulis esai dan menyelesaikan masalah.

3. Konsentrasi
Kemampuan untuk berkonsentrasi adalah salah satu keahlian belajar yang penting untuk dikembangkan. Anda tidak akan selalu berada dalam ketenangan suasana atau menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk menyelesaikan suatu tugas nanti. Belajarlah cara-cara untuk mengatasi gangguan sehingga Anda dapat memfokuskan seluruh perhatian pada studi Anda. 

4. Sikap tak malu bertanya saat ada kesulitan
Jika Anda tidak yakin atau belum paham dengan suatu topik, jangan malu bertanya. Bertanyalah pada dosen Anda, keluarga atau teman.

Penting untuk mengenal dan menyelesaikan suatu masalah sesegera mungkin. Di lain sisi, Anda memiliki waktu lebih banyak untuk bisa mempelajari hal-hal lainnya.

Selasa, 19 Mei 2015

Jumat, 08 Mei 2015

Selangkah Menuju UIN.

Mungkin ini bukanlah mimpi semata. Insitut Agama Islam Negeri  (IAIN) Ambon terus membangun. Pembenahan juga dilakukan tak hanya membangun fisik, tapi juga pembangunan non fisik. Berbagai macam workshop demi pengembangan kurikulum dengan kebutuhan pembangunan wawasan tenaga pendidikan dan kependidikan yang pernah dilakukan pada masa jabatan rektor sebelumnya sudah dilakukan, dan sudah dilanjutkan pada rektor yang sekarang.

LABORATORIUM TUNGGU DANA OPRASIONAL

LINTAS, IAIN – Permohonan bantuan dana operasional penanganan Laboratorium Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon, hingga kini belum di kucurkan pihak rektorat. Hal itu berimbas pada pelaksanaan praktek dan penyediaan fasilitas labaratorium. 
Demikian diutarakan Kepala Laboratorium ‘Ilmu Falaq’ Ahmad Lontor, saat di temui di ruang kerjanya. Kamis (16/04).
Menurut Lontor pihaknya telah mengajukan proposal sejak beberapa waktu lalu. “Laboratorium membutuhkan dana operasional kegiatan. Selain itu masih ada beberapa fasilitas gedung yang kurang, berupa teralis, dan horden,” ujar Lontor
Ilustrasi : Kulia Bukan Sekedar  Ngisi Absen
Ia mengatakan Laboratorium berfungsi sebagai sarana praktek sesuai kebutuhan mahasiswa, baik praktek ibadah maupun peradilan. Praktek ini dikhususkan bagi mahasiswa semester tujuh, dari lima jurusan, yakni Jurusan Perbandingan Hukum dan Madzhab (PHM), Ahwalus’syasiah, Muamalah, Jinaya Siasah (JS), dan Ekonomi Islam.
Sementara itu, menurut Kepala Biro AUAK Basman, pihak rektorat masih menunggu hasil revisi Rancangan Kerja Kementrian Lembaga (RKKL), dari Direktoral Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementrian Agama.  “Setelah hasil RKKL di

Kamis, 07 Mei 2015

Fasilitas Kampus Tak Terawat : Mahasiswa Angkat Bicara


Mobil Bantuan UKM/UKMK &  Koperasi Mahasiswa yang suda Tidak terwat
LINTAS IAIN - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon perguruan tinggi yang menyediakan fasilitas yang begitu lengkap. Mulai dari Area Parkir yang luas, Mobil UKM  & Koperasi Milik Mahasiswa, Perpustakaan, Proyector di setiap ruangan , Kelas Ber-AC, Area Hospot/Signal Wiffe serta kebutuhan yang menunjang akademisnya. namun sayang, berdasrkan pantauan kami, di beberapa lokasi tersebut terdapat beberapa fasilitas tidak berfungsi dengan baik bahkan tidak dapat difungsikan sama sekali.

Di beberapa ruang kuliah Hampir semua  proyektor,

Rabu, 11 Maret 2015

PENTINGNYA AKREDITASI PROGRAM STUDI

Belakangan ini mulai muncul trend atau ada kecenderungan para alumni dan mahasiswa suatu Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta mendatangi lagi lembaga almamaternya-bukan untuk sekedar melepas rasa kangen terhadap adik-adik kelasnya maupun sekedar bertemu dengan dosen-dosen waktu semasa kuliah dulu, namun untuk suatu kepentingan mendapatkan informasi tentang peringkat akreditasi almamaternya. Informasi ini sangat diperlukan karena beberapa perusahaan atau institusi yang menampung para lulusan perguruan tinggi saat ini telah menjadikan peringkat akreditasi sebagai salah satu indikator melihat kualitas pencari kerja yaitu dengan melihat kondisi riel almamaternya terlebih dahulu.
Dari kecenderungan fenoma tersebut diatas muncul pertanyaan sebegitu pentingkah nilai akreditasi tersebut bagi lulusan perguruan tinggi? Bukankah kompetensi menjadi pilihan utama bagi perusahaan atau institusi yang ingin memanfaatkan lulusan perguruan tinggi !

Mantan Rocker Penggemar Rumi

Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Quran dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perbanyaklah
Salah satunya siapa bisa menjalani
Moga-moga Gusti Allah mencukupi

Siapa yang tak kenal dengan pelantun lagu tombo ati ini? Surban putih yang tidak pernah lepas dari kepala saat berdendang adalah identitas yang tidak bisa dipisahkan dari penyanyi satu ini. Dengan jenggot tipis yang menghiasi dagunya, dia selalu terlihat sepenuh hati dalam memuntahkan sajak-sajak religinya. Tidak terasa, syair-syair yang disenandungkan mampu menggetarkan hati siapa pun yang mau menyimak dan menghayati maknanya. Ya, dialah Aunur Rofiq Lil Firdaus atau yang dikenal OPICK, Mantan Rocker Penggemar Rum.
Tahun 2005 merupakan awal perjalanan karir baru bagi anak keempat dari lima bersaudara ini. Album pertamanya yang bertajub ISTIGFAR, setelah dia banting setir menjadi penyanyi religi, mendapat sambutan yang meriah di paasar Nasional. hanya dalam jangka sebulan, atau selama bulan Ramadhan, album tersebut terjual hingga 310 ribu kopi, dan meraih dobel platinum.menariknya.. Opick awalnya adalah anak band Rock yang kemudian banting setir memilih jalan dakwah dalam tetiap syair-syair yang dia muntahkan.
#‎bacarita‬ ‪#‎Opick‬

Minggu, 08 Maret 2015

7 Fakta tetang Anak Kuliah

 1. Kuliah karena terpaksa

Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan.. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.

2. Salah jurusan

Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati.

3. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu

Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya.

4. Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan ataupun Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.

5. Menekuni hobi secara berlebihan
Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll.

6. Bisa mendapatkan uang sendiri (kerja)

Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus? Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.

7. Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus

Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur.. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur? Yang sudah sarjana saja banyak yang nganggur kok.

Peranan Ilmu dalam Kehidupan Seorang Muslim

Ilmu memainkan peranan yang besar dalam kehidupan sesorang insan. Tanpa ilmu, manusia hidup dalam kejahilan dan kesesatan. Agama Islam justeru menitikberatkan keperluan umat Islam untuk sentiasa menimba ilmu dalam segala hal yang mendukung kehidupan duniawi dan ukhrawi, rohaniyyah dan jasmaniyyah dan alam metafizikal dan fizikal.

Kepentingan ini dijelaskan dalam firman Allah SWT di dalam surah Az Zumar ayat 9:
“(Engkaukah yang lebih baik) atau orang yang taat mengerjakan ibadat pada waktu malam dengan sujud dan berdiri sambil takutkan (azab) hari akhirat serta mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah lagi (kepadanya): Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna.”

Manakala di dalam ayat yang lain, berfirman Allah SWT:
“Allah mengangkat orang-orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa derajat” (Surah Al Mujadalah ayat 11)

Maka tidak hairanlah, menuntut ilmu menjadi kewajipan bagi setiap Muslim sebagaimana maksud Hadis SAW: “Menuntut ilmu wajib atas tiap Muslim (baik Muslimin mahupun Muslimah)” (Hadis Riwayat Ibn Majah)

Jelaslah, Islam tidak membezakan antara ilmu dengan agama. Malah, ilmu harus seiring dengan agama sehingga keimanan dan amalan seseorang Muslim yang berlandaskan ilmu menjadi satu ibadah yang sempurna. Hal ini dapat difahami melalui firman Allah SWT di dalam surah Al Fathir ayat 28: “Sebenarnya yang menaruh bimbang dan takut (melanggar perintah) Allah dari kalangan hamba-hambaNya hanyalah orang-orang yang berilmu. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Pengampun.”

Begitu juga firmanNya:
“Dan jika tidaklah kerana limpah kurnia Allah dan belas kasihanNya kepada kamu, tentulah kamu (terbabas) menurut Syaitan kecuali sedikit sahaja (iaitu orang-orang yang teguh imannya dan luas ilmunya di antara kamu).” (Surah An Nisa ayat 83)

Dengan keseimbangan ini, mudahlah bagi hidayah Allah SWT meresapi hati mereka yang terpilih sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Ilmu itu Cahaya dan cahaya Allah itu tidak diberikan kepada mereka yang ingkar.”

Seorang Muslim yang berilmu akan mengaitkan ilmunya dengan akidahnya sehingga dia berfikir dan mengunakan ilmunya untuk kemaslahatan am. Ilmu yang tidak dimanfaatkan tidak dapat memberi kesan kepada diri seorang Muslim mahupun untuk maslahah yang lain. Ia bahkan akan mudah hilang atau luput dari benak kita. Justeru itu, galakkan demi galakkan melalui firman Allah SWT dan sabda Nabi SAW serta contoh-contoh anbiya’ dan para sahabat yang dikisahkan untuk mendorong individu Muslim membuahkan ilmu mereka melalui sifat, contoh, amalan dan teguran. Bersabda Rasulullah SAW lagi: “Barangsiapa yang pergi menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali.” (HR. Timidzi)

Galakkan ini dikuatkan lagi dengan kata-kata Muadz Bin Jabal RA:
“Tuntutlah ilmu sebab menuntutnya untuk mencari keredaan Allah SWT adalah ibadah, mengetahuinya adalah khasyah, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah dan mendiskusikannya adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah diketahui dan disembah, dan dengan ilmu pula Allah diagungkan dan ditauhidkan. Allah mengangkat (kedudukan) suatu kaum dengan ilmu dan menjadikan mereka sebagai pemimpin dan Imam bagi manusia, manusia mendapat petunjuk melalui perantaraan mereka dan akan merujuk kepada pendapat mereka.”

Galakkan-galakkan ini termasuk mengajarkan ilmu yang dimiliki walaupun hanya sepotong ayat sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sampaikanlah apa yang kamu dapat dariku walau hanya sepotong ayat”

Hadis ini seiring firman Allah SWT dalam surah Al Maidah ayat 5,
“...Kamu mengajar serta melatihnya (adab peraturan berburu) sebagaimana yang telah diajarkan Allah kepada kamu...”

Jika diteliti, usaha seorang Muslim untuk menimba ilmu sahaja amat dihargai sebagaimana maksud hadis Nabi SAW:
“Barangsiapa melalui satu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memasukkannya ke salah satu jalan di antara jalan-jalan syurga, dan sesungguhnya malaikat benar-benar merendahkan sayap-sayapnya kerana reda terhadap penuntut ilmu dan sesungguhnya seorang alim benar-benar akan dimohon keampunan oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang alim atas seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang yang ada. Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambilnya, maka hendaklah dia mengambil bahagian yang banyak.” (Hadis Riwayat Abu Daud)

Begitulah tinggi kedudukan mereka yang berilmu. Mereka malah disamatarafkan dengan para malaikat:
“Allah menerangkan (kepada sekalian makhlukNya dengan dalil-dalil dan bukti), bahawasanya tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang sentiasa mentadbirkan (seluruh alam) dengan keadilan dan malaikat-malaikat serta orang-orang yang berilmu (mengakui dan menegaskan juga yang demikian); tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.” (Surah Al Imran ayat 18)

Sebaliknya, bersama-sama dorongan yang diajukan ialah ancaman Allah SWT kepada yang tidak mengamalkan apa yang mereka ketahui serta bakhil dalam berkongsi ilmu sebagaimana tercatat di dalam surah As Saff ayat 2: “Amat besar kebenciannya di sisi Allah kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya.”

Malah buah bicara mereka yang jahil tidak dipandang dan tiada ertinya sepertimana maksud firman Allah SWT: “Mengapa kamu berani mengatakan terhadap Allah, apa yang kamu tidak mengetahuinya?” (Surah Yunus ayat 68).

Pepatah Arab yang mashyur pula berbunyi: “Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah”.

Adapun terdapat peringatan untuk selalu berhati-hati dalam mendalami ilmu. Walaupun semua ilmu berasal dari Allah SWT, adalah haram bagi kita mempelajari sesuatu ilmu dengan tujuan menyusahkan kehidupan orang lain seperti ilmu sihir ataupun dengan tujuan untuk menunjuk-nunjuk iaitu riya’ kerana riya’ itu merupakan syirik kecil manakala perbuatan syirik tidak akan diampunkan Allah SWT.

Begitu juga di dalam konteks hari ini, ilmu yang kita dalami haruslah kita saring dalam paradigma tauhid sehingga ilmu itu tidak lari dari akidah Islamiyyah. Ini kerana peradaban Barat hari ini menguasai teori-teori ilmu masakini sedangkan ilmu dari sudut pandangan Barat hanyalah yang bersifat fizikal, iaitu yang terlihat serta tidak berlandaskan agama. Ada juga pemikiran cendiakawan Barat yang tidak selari dengan aliran agama Islam. Maka, sewajarnya kita mampu membezakan yang seiring dan yang bertentangan dengan agama. Panduan ini telah digariskan oleh cendiakawan Islam seperti Professor Syed Naquib Al Attas, Professor Raja Ismail Al Faruqi dan Professor Osman Bakar dalam Islamisasi Ilmu.

Oleh itu, kita telah diajarkan untuk sentiasa berdoa mohon dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat yang berbunyi: “Allahumma inni audzubika min ilmin la yanfa’ wa min qalbin la yakhsya’ wa min duain la yasma’ wa min nafsin la tashba’. Allahumma inni audzubika min syakki wa min syirki wa min nifaqi wa suil akhlaq.”

Ertinya: "Ya Allah, kami berlindung dengan Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat dan tidak berguna. Dan dari hati yang tidak khusyuk dan dari doa yang tidak diendahkan dan dari nafsu yang tidak puas-puas dan tiada kenyang-kenyangnya. Ya Allah, kami berlindung dengan Engkau dari syak wasangka dan dari kemusyrikan dan dari munafiq dan dari keburukan akhlak dan budi pekerti.”

Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk tidak tergesa-gesa membaca al Quran dan sentiasa memohon ditambahkan ilmu:

“Maka Maha Tinggilah Allah, yang menguasai seluruh alam, lagi Yang Benar (pada segala-galanya) dan janganlah engkau (wahai Muhammad) tergesa-gesa membaca Al-Quran sebelum selesai dibacakan oleh Jibril kepadamu dan berdoalah dengan berkata: Wahai Tuhanku, tambahilah ilmuku.”
(Surah Taha ayat 114)

Akhir kalam, marilah kita hayati kata-kata Saidina Ali RA yang bermaksud:
“Ilmu lebih baik daripada harta, oleh kerana harta itu kamu yang menjaganya, sedangkan ilmu itu adalah yang menjagamu. Harta akan lenyap jika dibelanjakan sementara ilmu akan berkembang jika diinfakkan (diajarkan). Ilmu adalah penguasa sedang harta adalah yang dikuasai. Telah mati para penyimpan harta padahal mereka masih hidup, sementara ulama tetap hidup sepanjang masa. Jasa-jasa mereka hilang tapi pengaruh mereka tetap ada membekas di dalam hati.”

Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Ditulis oleh:
Ustazah Azeemah Mustafa, BA (Hons) Pengajian Islam (Perbandingan Agama), MA Sains Kemanusiaan (Komunikasi Massa)

Sabtu, 07 Maret 2015

BEDAH BUKU : LDK Al-Izzah IAIN Ambon Gandeng Pesantren Al-Anshor

LDK IAIN Ambon
Lintas-Banyak kita temukan di tengah masyarakat, stigma yang melekat pada seseorang yang berpegang teguh kepada ajaran Nabi, dituduh sebagai teroris. Karena memelihara jenggot, memakai celana di atas mata kaki, atau memakai cadar bagi wanita. Hal ini tidak lain terjadi karena sudah semakin jauhnya seseorang dari ajaran agamanya. Hal ini diungkapkan lansung oleh Muammad Abdulah Tuasikal, penulis buku "mengikuti Ajaran Nabi bukanlah Teroris" Edisi revisi , saat memberikan materi di kegiatan Bedah buku yang digagas oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Izzah IAIN Ambon (07/02/2015).kegiatan yang bertemakan "mengamalkan ajaran nabi Muhammad SAW Bukanlah Teroris" itu dilaksanakan di Aula Institut Agama islam Negeri (IAIN) Ambon. kegiatan tersebut terlaksna karena adanya hasil kerja sama Pondok Pesantren Al-Anshor Ambon Dengan LDK Al-Izzah IAIN Ambon.

Ketua Team work Zulkifli, dalam dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini terlaksana karena adanya dukungan dari berbagai pihak, diantaranya Pondok pesantren Al-Anshor Ambon. tujuan terselenggaranya kegiatan ini untuk mencerahkan para pemikir-pemikir muda yang telah salah kaprah hingga stigma-stigma  teroris itu melekat.

"Menjadi seorang muslim  yang Kaffah kadang dinilai terlalu berlebihan, padahal itu sebuah kewajiban untuk kita sebagai muslim, pasrahkan diri hanya pada Allah, pemikiran berlebihan dari teman-teman mahsiswa maupun masyarakat luas inilah  yang mendorong semangat kami team work untuk mensukseskan kegiatan ini" Tutur Zul.
Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan keislaman kepada kita sehingga stigma ini bisa hilang dengan sendirinya melalui ilmu yang didapat pada kegiatan tersebut.

Wakil Dekan III Fakultas Syariah & Ekonomi Islam, Muhammad M.Hum saat membuka acara tersebut memberikan apresiasi penuh kepada Lembaga Dakwah Kampus serta ucapan terimaksih kepada Pondok pesantern Al Anshor akan terselenggaranya kegiatan ini. "Maraknya paham-paham keagamaan yang keras serta kurang memiliki daya kearifan lokal semakin menegaskan pentingnya untuk membangkitkan kesadaran para kaum muda melalui  kegiatan-kegiatan seperti ini" tutur Muhammad.

Kegiatan yang berlangsung selama empat jam lebih  tersebut di hadiri Puluhan mahasiswa dan delegasi santri dari pondok pesanteren al anshor serta para aktivis Dakwah dari berbagai Kampus di Kota Ambon. n.Ikhsan



Sampul Buku

Minggu, 01 Maret 2015

KENAPA MEMBACA ITU PENTING ?

“Buku Adalah Guru yang Paling Sabar” kutipan ini bersumber dari seorang Dosen Fakultas Ushuluddin & Dakwah IAIN Ambon. Sebut Saja Bang Iwan , Dosen sekaligus Pembina LPM-Lintas IAIN Ambon. Pemilik nama lengkap M. Ihwan F Putuhena ini memang dikenal sangat dekat dengan mahasiswanya. Jiwa sosialisme yang tinggi terliat dari pesan-pesan status Facebook di akun beliau yang  memberikan motivasi dan memancing semangat membaca tentunya. 

Termotivasi dengan tema diskusi beberapa waktu lalu dengan beliau maka saya mencoba mengulas hasil diskusi tersebut di hadapan anda dengan judul “KENAPA MEMBACA ITU PENTING ?”

Membaca intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dan seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci. Membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. Mengutip pendapat Brook menyatakan bahwa, membaca intensif merupakan studi seksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap suatu bacaan. Yang termasuk membaca intensif ini adalah membaca pemahaman.

Diera globalisasi dengan kemajuan teknologi, kebanyakan orang cenderung mendengar dan berbicara ketimbang melihat diikuti membaca. Di lembaga-lembaga pendidikan dewasa ini pun tradisi lisan mendominasi proses belajar mengajar sehingga minat baca dan ingin memiliki buku-buku ilmu pengetahuan bukanlah prioritas utama atau sama sekali tidak difungsikan secara efisien.
Ilustrasi; by  Fahrul Kaisuku
Kenyataan menunjukkan adanya dua alternativ pilihan yakni ketika orang dihadapkan dengan buku-buku ilmu pengetahuan dan tayangan film menarik, orang akan cenderung melelahkan indra penglihatan (mata) untuk menonton film berjam-jam daripada membaca buku-buku ilmu pengetahuan. Ini Bahaya ! Kita tahu sendiri Membaca adalah kegiatan yang sarat manfaat dan sangat penting dalam kehidupan kita. Banyak orang sukses dan cerdas dikarenakan kecintaan mereka membaca buku dan belajar. Beberapa tokoh Motivator Ulung yang sukses di Indonesia tidak menjejaki dunia pendidikan formal sama sekali, mereka diselamatkan oleh kecintaan mereka kepada buku. Oleh sebab itu tingkatkan intensitas membaca terutama di waktu senggang.
Sama halnya seperti otot tubuh, otak manusia juga perlu untuk dilatih agar memiliki kemampuan yang baik. Salah satu cara untuk melatih otak, adalah dengan membaca buku. Simak lima manfaat lain dari membaca buku hasil diskusi lepas dengan pemilik kutipan diatas :
1. Menambah Stok Ilmu Pengetahuan
Setiap paragraf yang Anda baca dari sebuah buku akan menambah stok informasi dan pengetahuan yang baru. Bekal inilah yang akan membantu jika kelak Anda menghadapi tantangan, baik di lingkungan keluarga maupun pekerjaan.
2. Memiliki Tingkat Konsentrasi yang Baik
Orang yang membaca buku biasanya memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Membaca buku membuat otak kita fokus dan konsentrasi. Hal ini membantu kita dalam mengembangkan keterampilan objektivitas.
3. Menumbuhkan Kemampuan Men
ulis
Jika pekerjaan Anda menuntut Anda untuk banyak menulis, seperti seorang jurnalis, public relation, atau bahkan musisi, membaca buku sangat disarankan. Buku yang ditulis dengan baik bisa menjadi inspirasi bagi Anda dalam menyusun kata-kata yang indah dan menarik.
4. Memberikan Ketenangan
Sangat mungkin jika tubuh menjadi rileks saat membaca buku. Penelitian sudah membuktikan bahwa membaca buku spiritual bisa menurunkan tekanan darah sekaligus menenangkan hati.
5. Memiliki Kosa Kata yang Luas
Semakin banyak Anda baca, semakin banyak juga kosa kata yang dimiliki. Percaya atau tidak, orang yang memiliki kosa kata yang beragam akan lebih percaya diri untuk berbicara di depan umum. Hal ini sangat baik untuk karier Anda di pekerjaan bukan? Tidak hanya itu, Anda juga bisa menambah kosa kata dari bahasa asing.
Jadi, Sahabat Lintas ! Sudah tidak ada alasan lagi ya untuk malas membaca buku. Ternyata, selain baik untuk kesehatan, membaca buku juga bisa meningkatkan karier kita.

n. Fahrul kaisuku

Jumat, 27 Februari 2015

Jodoh, Rejeki ditangan Tuhan ?

Asalamualaikum Wr..wb..
Salam Sahabat Lintas !! bagaiamana kabar? semoga kita masih di berikan Nikmat dari sang pemilik nikmat itu sendiri, yakni Allah Swt. patut kit syukuri nikmati yang diberikan berupa nikmat kesehatan dan nikmat keimanan insya Allah . Amin
"Memang dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa jodoh, rejeki dan mati ada di tangan Tuhan, namun bukan berarti kita tak boleh/perlu berusaha untuk meraih keinginan kita baik dalam mencari rejeki, mencari jodoh ataupun berusaha untuk berobat di kala kita sakit".
Jodoh, rejeki atau pun kematian di tangan Tuhan, maksudnya: bahwa Allah-lah sebenarnya yang menentukan, bukan diri kita. Kita diwajibkan untuk selalu berusaha dan Allah yang menentukan keberhasilan usaha kita. Segala keberhasilan yang kita peroleh bukan semata-mata usaha kita, tapi merupakan rahmat Allah, makanya kita diharuskan untuk selalu bersyukur dengan keberhasilan yang telah kita peroleh, kita tidak bisa merasa sombong dengan apa yang telah kita capai hanya karena kita telah berusaha untuk itu, sebab sering kali kita sudah berusaha maksimal untuk menggapai apa yang kita inginkan namun kita kurang beruntung, itu semata-mata karena Allah belum menghendaki dan kita harus percaya bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha kita begitu saja. Allah pasti akan memberikan balasan-Nya, sehingga kita tidak mudah untuk putus asa di saat tidak mendapatkan apa yang kita inginkan.

Begitu juga dengan jodoh, kalau Kita senang kepada seseorang dan ingin agar dia bisa menjadi isteri Kita, tentunya Kita harus berusaha sekuat tenaga ke arah itu, namun dengan cara cara yang diperbolehkan menurut agama kita, kalau memang dia merupakan jodoh Kita insya Allah akan lapang jalan untuk itu, "al kullu muyassarun lima khuliqo lahu", segala sesuatu akan dimudahkan jalan menuju apa yang dia diciptakan untuknya, kalau pun Kita sudah berusaha namun belum mendapatkannya, yakinlah itu memang yang dikehendaki Oleh Allah dan isnya Allah akan diberikan ganti yang lebih baik, kadang kadang kita juga salah dalam berdo'a, kita ngotot minta agar si A atau si B menjadi istri kita, padahal itu belum tentu baik bagi kita nantinya, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, minta lah.. Yaa Allah kalau memang si A atau si B baik bagi saya, keluarga saya dan agama maka dekatkanlah kami, kalau memang tidak, berilah saya pengganti yang lebih baik.

Jadi kira kira dalam masalah apapun kita di tuntut untuk berusaha semaksimal mungkin, kita tidak bisa mengharapkan hujan emas dari langit. "assama laa thumthiru dzahaban" kata pepatah Arab "langit tidak akan menurunkan hujan emas", dan Allah tidak akan memberikan rejeki kepada seorang pemalas, walaupun Allah mampu. Bukankah burung pun untuk mendapatkan makanannya dia harus keluar dari sangkarnya?

Begitulah kira kira dalam memahami pesan hadits ataupun ayat al-Qur'an dalam masalah rejeki, jodoh dan kematian.

Semoga membantu Sahabat . Wallahu a'lam bissowab.
Wassalam

n. Fahrul Kaisuku





Sabtu, 14 Februari 2015

Gelar Seminar Sadar Hukum *** Dema IAIN Ambon Sambangi Negeri Pelauw

LINTAS- DEWAN Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, menyambangi Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, untuk menggelar Seminar Sadar Hukum. Seminar bertemakan 'Revitalisasi nilai hukum dalam masyarakat', ini cukup menjadi perhatian warga
Dr. Nasarudin Umar, SH., MH
Abdul Manaf, M.Si


penyerahan piagam

Pelauw, Muspika, para guru serta siswa SMA disejumlah negeri yang berdekatan dengan Pelauw. Seminar Sadar Hukum ini digelar di Aula SMA Negeri 1 Kecamatan Pulau Haruku, Rabu, 11 Februari.

Kepala Kantor Kecamatan Pulau Haruku, dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Sekretaris Camat Pulau Haruku J. Kariuw, menandaskan, gerakan sadar masyarakat sadar hukum, merupakan satu bentuk kegiatan yang patut mendapatkan dukungan dari wargai. Hal ini untuk memberikan pemahaman kepada warga, dan terutama pelajar akan pentingnya menyadari hukum di negara ini. Kesadaran warga tentang hukum, akan menghindarkan mereka dari problem-problem sosial yang kerap timbul di lingkungan masyarakat.

Kegiatan ini, kata dia, merupakan bentuk pembinaan dan pendidikan non-formal bagi warga, sehingga patut ditingkatkan lagi oleh semua pihak. "Saya atas nama masyarakat Kecamatan Pulau Haruku berterima kasih kepada DEMA IAIN Ambon, karena telah memilih  lokasi kegiatan di Pulau HAruku. Kegiatan ini merupakan suatu bentuk pembinaan bagi kita semua," kesan dia. Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Alifnur Angkotasan, dalam sambutannya menilai, kesadaran hukum di segala lapisan masyarakat saat ini sangat menurun. Bahkan aparat pemerintah dan penegak  hukum sendiri, kerap melanggar hukum yang semestinya menjadi panutan dalam penegakkannya. Bagi dia, Seminar ini sangat penting, sebagai pencerahan tentang hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) di kalangan warga serta pelajar khususnya. 

Seperti diketahui, Seminar ini menghadirkan dua pemateri; dosen Hukum Tata Negara Fakultas Syariah IAIN Ambon Dr. Nasarudin Umar, SH., MH., dan Sosiolog Abdul Manaf, M.Si. 

Ketua Panitia Pelaksana Muhtadi Wadubun, dalam laporannya menyebutkan, kegiatan ini diikuti ratusan pelajar, dan puluhan guru. Selain para guru, ada juga tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemuka agama di Pulau Haruku. Kegiatan ini, lanjut dia, tidak hanya digelar di Negeri Pelauw, tapi, juga akan digelar pada sejumlah desa lainnya, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mentaati hukum. 

Tampak hadir, Sekretaris Kantor Kecamatan Pulau Haruku J kariuw, dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Abu Bakar Tuankota. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian sertifikat kepada para peserta, dan cendra mata berupa bola kaki bagi para pelajar SMA.

 Ketua Umum DEMA IAIN Ambon Ahmat Rahanyaan, berharap, kegiatan ini dapat menjadi motor penggerak bagi warga di Pulau Haruku, sehingga berbagai kasus-kasus kriminal dapat diminimalisir. Setelah berada di Pulau Haruku, khususnya di Negeri Pelauw, Ahmat merasa kagum dengan keramahan warga, yang menerima mereka secara terbuka dan santun, untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga di Negeri Pelauw, yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyelenggarakan kegiatan itu, kesan Amat. (***)

APAKAH MALUKU SIAP MENGHADAPI EKONOMI ASEAN (MEA) ?

ASEAN
LESEHAN KAMPUS BACARITA "MEA" BERSAMA LPM-LINTAS IAIN AMBON.
===================================

Ini akan mempengaruhi banyak orang, terutama pekerja yang berkecimpung pada sektor keahlian khusus. Hal terpenting adalah  Anda perlu ketahui dan antisipasi dalam menghadapi pasar bebas Asia Tenggara yang dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean  (MEA).  Berikut pemaparan singkat dari hasil kajian kami LPM-Lintas IAIN Ambon tentang MEA.

SEBELUMNYA APA SIH MEA ITU?

MEA adalah kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean. Ini merupakan suatu kesepakatan sebagai bentuk penguatan di berbagai sektor, terutama demi pertahanan guncangan global. Implementasi dari kebijakan ini mirip seperti FTA yakni Free Trade Area, tetapi masih dalam ASEAN. Last time, kebijakan ini rencananya masih jauh-jauh hari, namun karena semakin dibutuhkannya kerja sama bilateral dalam penguatan negara-negara ASEAN dari serangan produk luar negeri maka diajukanlah MEA hingga tahun 2015. Hal ini juga didukung oleh AFTA  yang dilaksanakan pada tahun 2020. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah pasar terbesar karena jumlah konsumsi yang besar. Tetapi dengan melihat data tingkat persaingan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia masih terlihat di kelas bawah. Artinya kita bisa saja diserang oleh produk-produk luar. Tidak hanya produk luar, tetapi juga oleh serbuan Tenaga Kerja (Skilled Labour) yang bisa menggeser mata pencaharian kita. Kita sebagai warga negara terutama yang masih bersekolah hingga pejabat tingkat birokrat, tentu sebagai penentu apakah kita akan menjadi winner atau loser.

Bagaimana itu mempengaruhi Anda?

Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.
Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menjelaskan bahwa MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja asing. "Sehingga pada intinya, MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya.".

APAKAH KOTA AMBON (MALUKU) SIAP MENGHADAPI MEA ?

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015 bisa jadi merupakan momok yang menakutkan bagi beberapa kalangan. Misalnya ada kekhawatiran bahwa lahan nafkah hidupnya akan diambil pendatang yang berasal dari luar Indonesia.
Melirik dari perkataan wali kota ambon  Richad Louhenpessy yang di muat di Antara News.Com Bahwa " masalah serius yang dihadapi Pemkot Ambon mau tidak mau , serta suka dan tidak suka kebijakan masyrakat Ekonomi Asean , tidak ada pilihan lain bagi kita untuk mempersiapkan masyrakat terutama para tenaga kerja Baik pegawai negri maupun tidak". dia juga

menambahkan para tenaga kerja harus bisa bradptasi dengan kebutuhan tersebut dengan menyiapkan dan mengubah perilaku budaya kerja.
dari ungkapan Wawali tesebut bisa kita menarik satu benag merah bahwa kota Ambon siap menghadapi Masyrakat Ekonomi Asean.namun diliat dari kondisi dilapangan dalam hal ini Sejumlah titik-titik perkonomian Kota Ambon masi sangat jauh dari standar mutu atau tidak memenuhi kepuasan Konsumen.

tentunya ini merupakan masalah yang di hadapi Pemerintah, sebab bisa jadi Investor asing mampu memberikan tawaran menarik dalam hal ini kenyamanan kepada konsumen, dengan ini dengan sendirinya pengusaha lokal akan tersingkirkan.Mestinya  berbagi persiapan dan upaya untuk mengarungi lautan bebas pasar asia harus gencar-gencarnya dari saat ini. mulai dari pelatihan, workshop dll. hal ini bukan saja dilakukan ditingkat provinsi juga semestinya dilakukan sampai tingkat kabupaten bahkan desa.

====Bersambung========

n. Fahrul Kaisuku

Jumat, 13 Februari 2015

KSR PMI-IAIN AMBON GELAR MUBES

Mubes digelar untuk mengevaluasi kepengurusan, menilai, dan sekaligus memilih Komandan KSR-PMI Unit IAIN Ambon baru, periode 2014-2015.
Mubes bertemakan, 'Melahirkan pemimpin yang kreaktif, dinamis, bermoral, serta perpegang teguh terhadap tujuh prinsif gerakan palang merah', dibuka Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas SEI IAIN Ambon, Muhamat, M.Hum, mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Ambon, Dr Ismail Rumadan.
Muhamat, dalam sambutannya menandaskan, Mubes KSR-PMI Unit IAIN Ambon, dapat dilakukan secara musyawarah untuk mufakat, tanpa harus berbeda pendapat, yang melahirkan pertikaian. Tujuh prinsif gerakan kepalangmerahan, kata dia, harus dijelma dalam gerakan seluruh anggota PMI IAIN Ambon. "Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, dan Kesatuan". Sehingga, dari musyawarah ini dapat melahirkan pemimpin KSR IAIN Ambon, yang cerdas dan berbudi. Memiliki karakter dan moral sebagaimana diharapkan IAIN Ambon.
 Ia mengakui, mahasiswa yang berproses di UKM KSR, tidak akan terlepas dari kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk itu, anggota KSR sepatutnya menjunjung tinggi nilai dasar gerakan palang merah, dan bulan sabit merah internasional. Ke depan, ia berharap, KSR IAIN Ambon mampu melakukan sesuatu yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Sebut saja, melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa donor darah, sunatan massal, atau boleh jadi, berkoordinasi dengan pihak Dinkes dan Rumah Sakit, untuk melaksakan pengobatan gratis. "Semua kegiatan kemanusiaan ini dapat dilakukan oleh anggota dan pengurus KSR-IAIN Ambon," ujar dia.
Menurut dia, orang yang dipilih menjadi Komandan KSR-PMI Unit IAIN Ambon ke depan nanti, harus memiliki jiwa dan moral yang baik. Ketika pemimpin KSR memiliki karakter bermoral yang baik, dan mampu diterima seluruh anggota KSR, maka pintu perubahan akan terbuka lebar. Tentunya, apa yang akan dilakukan oleh IAIN Ambon, juga harus seirama dengan pembangunan yang digadang oleh IAIN Ambon, sebagai institusi yang menaungi KSR Unit.

SEJARAH SAMBUTAN HARI VALENTINE


Ilustrasi (Web)
Bila kita membicarakan tentang sejarah sambutan Hari Valentine maka kita akan dapati bahawa terdapat 4 pendapat berkaitan dengannya.

► Pendapat pertama
Mengaitkannya dengan pesta sambutan kaum Rom kuno sebelum kedatangan agama Kristian yang dinamakan Lupercalia. Lupercalia merupakan upacara penyucian diri yang berlangsung dari 13hb hingga 18hb Februari. Dua hari pertama mereka menyembah dewi cinta bagi kaum Rom kuno yang bernama Juno Februata. Pada hari ini para pemuda Rom memilih nama-nama gadis-gadis yang menjadi pilihan mereka lalu dimasukkan ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda tersebut kemudiannya akan mencabut nama tersebut dari dalam kotak itu secara rawak. Nama gadis yang tertera di dalam kertas tersebut akan menjadi pasangan yang akan menjadi objek hiburan seksnya selama setahun. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Pada hari ini mereka akan menyembelih seekor anjing dan kambing. Kemudian mereka akan memilih 2 pemuda Rom yang dianggap paling gagah untuk menyapukan darah binatang tersebut ke badan mereka lalu mencucinya pula dengan susu. Setelah itu akan di adakan perarakan besar-besaran yang diketuai 2 pemuda tersebut dan mereka berdua akan memukul orang ramai yang berada di laluan mereka dengan kulit binatang dan para wanita akan berebut-rebut untuk menerima pukulan tersebut kerana mereka beranggapan ianya akan menambahkan kesuburan mereka.

► Pendapat kedua
Mengaitkannya dengan kematian paderi St. Valentine ketika pemerintahan Raja Rom yang bernama Claudius II. Terdapat 2 versi cerita berkaitan dengan St. Valentine ini.

 Versi Pertama
Pada masa pemerintahan Claudius II, kerajaan Rom yang menyembah dewa-dewi amat memusuhi penganut agama Kristian dan para mubaligh Kristian telah dipenjara serta disiksa. St. Valentine sebagai seorang yang tegar menganut agama Kristian dan aktif menyebarkan ajaran tersebut turut dipenjarakan oleh Cladius II. Dikhabarkan St. Valentine walaupun dipenjarakan, beliau tetap mengajar dan menyebarkan agama tersebut di kalangan banduan-banduan penjara di samping membantu tawanan-tawanan penjara meloloskan diri dari penjara. Kegiatan ini telah diketahui oleh Cladius II dan beliau memerintahkan St. Valentine diseksa dan akhirnya dihukum bunuh pada 14 Februari. Pengorban yang dilakukan oleh St Valentine ini dianggap oleh penganut Kristian sebagai satu pengorbanan yang besar demi kecintaan beliau terhadap agamanya. Malah St. Valentine disamakan dengan Jesus yang dianggap oleh penganut Kristian mati kerana menebus dosa yang dilakukan oleh kaumnya. Dikatakan juga bahawa ketika di dalam penjara, beliau telah jatuh cinta dengan anak salah seorang pegawai penjara dan di akhir hayatnya sebelum dibunuh, beliau sempat menulis sepucuk surat cinta kepada gadis tersebut yang bertandatangan ‘From your Valentine’ (Daripada Valentinemu). Maka orang-orang Kristian mengambil sempena 14 Februari itu untuk meraikan hari kasih sayang demi memperingati hari kematian paderi mereka St. Valentine.

 Versi Ke-dua
Claudius II beranggapan bahawa anggota tentera yang muda dan masih bujang adalah lebih tabah dan kuat ketika berada di medan peperangan berbanding dengan mereka yang telah berkahwin. Justeru itu Cladius II menghalang para pemuda dari berkahwin. Namun demikian St.Valentine menentangnya dengan keras dan beliau telah melakukan upacara pernikahan terhadap para pemuda-pemuda Rom secara sulit. Aktiviti St. Valentine ini akhirnya dapat diketahui oleh Cladius II lalu beliau mengarahkan St. Valentine ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.

► Pendapat Ke-tiga
Ia dirayakan sempena kejatuhan Kerajaan Islam Andalusia di Sepanyol. St. Valentine merupakan individu yang telah memainkan peranan penting dalam usaha menjatuhkan kerajaan Islam pada masa itu. Disebabkan sumbangan beliau itu, St. Valentine dianggap sebagai kekasih rakyat. 14 Februari 1492 merupakan tarikh kejatuhan Islam di Sepanyol dan dianggap pada hari itu hari kasih sayang kerana mereka menganggap Islam adalah agama yang zalim.

► Pendapat Ke-empat
Menyatakan sambutan hari Valentine ini bersempena dengan sifat burung yang musim mengawan burung yang jatuh pada 14hb Februari. Ini merupakan pendapat tradisi orang Inggeris.
Disini kita dapat melihat dengan jelas bahawa asal-usul sambutan Hari Valentine ini tidak ada hubung-kaitnya dengan budaya serta agama bagi umat Islam.



Hukum Menyambut Hari Valentine

Sebagaimana yang telah termaktub di dalam al-Qur’an dan al-Sunnah dan disepakati oleh generasi awal umat Islam hari kebesaran bagi umat Islam yang mana disyariatkan bagi kita menyambutnya hanyalah Hari Raya Aidilfitri dan Aidiladha. Ini sebagaimana yang firman Allah S.W.T.:

Bagi tiap-tiap umat, Kami adakan satu syariat yang tertentu untuk mereka ikuti dan jalankan, maka janganlah ahli-ahli syariat yang lain membantahmu dalam urusan syariatmu; dan serulah (wahai Muhammad) umat manusia kepada agama Tuhanmu, kerana sesungguhnya engkau adalah berada di atas jalan yang lurus. – al-Hajj : 67

Anas bin Malik r.a berkata: Nabi s.a.w pernah datang ke Madinah sedangkan penduduknya memiliki dua hari raya. Pada kedua-duanya mereka bermain-main (bergembira) di masa jahiliah. Lalu baginda bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan kedua-duanya bagi kamu semua dengan dua hari yang lebih baik, iaitu hari raya Aidiladha dan Aidilfitri.” - Hadis riwayat al-Nasaai, no: 959.

Oleh itu hendaklah umat Islam hanya membataskan diri dengan menyambut hari-hari perayaan yang diiktiraf oleh Allah dan Rasul-Nya khusus untuk umat Islam. Setelah berakhir zaman Salafussoleh iaitu 3 kurun terbaik bagi umat Islam, pelbagai hari perayaan telah ditambah ke dalam kalendar umat Islam seperti Mawlid al-Rasul, Israk Mikraj, Maal Hijrah, Nuzul al-Qur’an dan lain-lain lagi. Namun demikian apa yang mendukacitakan adalah umat Islam pada zaman kini telah mula merayakan hari-hari perayaan yang langsung tidak berkaitan dengan umat Islam malah ianya berasal dari budaya serta agama golongan yang ingkar kepada perintah Allah S.W.T. seperti sambutan Tahun Baru Masehi, Hari Halloween dan juga Hari Valentine yang sedang kita perbincangkan ini.
Terdapat larangan daripada baginda s.a.w. untuk meniru budaya orang bukan Islam dan bagi mereka yang meniru budaya seperti ini ditakuti mereka akan tergolong bersama dalam golongan tersebut. Sabdanya: Barangsiapa menyerupai satu kaum, maka dia termasuk golongan mereka. - Hadis riwayat Imam Abu Dawud, hadis no: 3512.

Tambahan pula sambutan Hari Valentine ini merupakan satu upacara yang berhubung-kait dengan agama Rom Kuno dan juga Kristian. Justeru itu bagi mereka yang menyambut hari tersebut ditakuti dia tergolong dalam ke dua golongan tersebut sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah s.a.w. di atas. Apabila seseorang itu merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali peristiwa kematian St. Valentine maka tidak disangsikan lagi bahawa perbuatan tersebut boleh menyebabkan pelakunya terkeluar dari agama Islam. Apabila dia tidak bermaksud sedemikian dan menyambut Hari Valentine sekadar untuk bersuka-ria maka dia sebenarnya telah melakukan suatu kemungkaran yang besar kerana sambutan hari tersebut menyerupai perbuatan golongan yang durhaka kepada Allah S.W.T.. Tambahan pula sambutan Hari Valentine ini turut diikuti dengan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syarak seperti pergaulan bebas diantara lelaki dan perempuan, membuang masa dengan berpeleseran ke tempat-tempat yang tak tentu hala malah mencurigakan dan membazir wang dengan memberi hadiah yang mahal-mahal. Tentang hukum menyambut Hari Valentine, Syaikh al-‘Utsaimin berkata: “Maka bila dalam merayakan Hari Valentine tersebut bermaksud untuk mengenangkan kembali St. Valentine, maka tidak diragukan bahawa orang itu telah kafir. Dan jika tidak bermaksud begitu namun sekadar ikut-ikutan kepada orang lain, maka orang itu telah melaksanakan dosa besar.”

Tidak dapat dinafikan pergaulan bebas ketika sambutan Hari Valentine ini membuka pintu perzinaan sedangkan Allah s.w.t. memerintahkan kita untuk menutup segala ruang yang boleh menyebabkan terjadinya perzinaan.
Firman-Nya: Dan janganlah kamu menghampiri zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji dan satu jalan yang jahat (yang membawa kerosakan). – al-Israa’ : 32

Sebagaimana yang pernah dilaporkan Pengasas Pusat Kebahagiaan Wanita dan Remaja (Kewaja), Yahaya Mohamed Yusof (dalam akhbar Utusan Malaysia pada 10 Februari 2007), beliau menegaskan bahawa kes remaja hamil anak luar nikah meningkat pada akhir Februari dan awal Mac. Beliau berkata: “Sebahagian besar remaja yang ditempatkan di Kewaja mengadu mereka lupa diri ketika menyambut Hari Memperingati Kekasih atau Valentine’s Day. Mereka keluar berpasangan dan berpesta sehingga larut malam, kemudian mengambil pil khayal hingga tidak sedar terlanjur lalu hamil.”

Harus kita ingat bahawa golongan yang memusuhi Islam, akan sentiasa berusaha menanamkan benih-benih kesesatan dalam jiwa umat Islam supaya mereka jauh dari jalan yang lurus lagi diredhai Allah S.W.T..
Firman-Nya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut agama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (agama Islam itulah petunjuk yang benar)". –Al-Baqarah (2) : 120

Oleh itu mereka mempopularkan sambutan Hari Valentine ini di negara-negara Islam dan menampakkan sambutannya sebagai satu perkara yang begitu romantis serta indah bagi pasangan-pasangan yang ingin membuktikan perasaan cinta mereka. Inilah sebenarnya sikap syaitan yang sentiasa berusaha untuk menyadur perbuatan maksiat agar kelihatan seperti satu perkara yang baik dan diamalkan oleh manusia tanpa rasa berdosa.
Firman-Nya Iblis berkata: " Wahai Tuhanku! Kerana Engkau telah menjadikan daku sesat, (maka) demi sesungguhnya aku akan memperelokkan segala jenis maksiat kepada Adam dan zuriatnya di dunia ini, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya Kecuali di antara zuriat-zuriat Adam itu hamba-hambaMu yang dibersihkan dari sebarang syirik". – al-Hijr (15) : 39-40

Bersandarkan kepada hujah-hujah di atas maka para ulamak telah merumuskan bahawa sambutan Hari Valentine adalah diharamkan bagi seluruh umat Islam.“Bahawa amalan merayakan Valentine’s Day tidak pernah dianjurkan oleh Islam. Roh perayaan tersebut mempunyai unsur-unsur Kristian dan amalannya yang bercampur dengan perbuatan maksiat adalah bercanggah dan dilarang oleh Islam. Oleh itu amalan meraikan Hari Kekasih tidak digalakkan oleh agama Islam”.

Justeru itu hendaklah pihak berwajib mengambil tindakan sewajarnya untuk menghalang budaya golongan yang ingkar kepada Allah ini dari diamalkan oleh umat Islam di Malaysia. Media Massa sepatutnya dihalang dari memasyhurkan sambutan Hari Valentine ini kepada umat Islam. Sebagai gantian media massa perlu digunakan untuk menyebarkan fatwa-fatwa para ulamak yang mengharamkan sambutan Hari Valentine.

[Dari Berbagai Sumber]